Saturday, September 18, 2010

Tidur Sehat Model Nabi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ قَالَ: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُوْرٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَـيْدَةَ عَنِ الْبَـرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ النَّـبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَـيْهِ وَسَـلَّمَ:
إِذَا أَتَـيْتَ مَضْجَـعَكَ فَـتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلىَ شِـقِّكَ اْلأَيْـمَنِ
Dari sahabat Bara’ bin Azib r.hu dia berkata, “Telah bersabda Rasulullah saw,

“Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudlulah seperti wudlumu untuk shalat. Kemudian, berbaringlah di atas bagian tubuhmu yang sebelah kanan.”

Kedudukan Hadis
Hadis ini derajatnya shahih. Terdapat dalam Kitab Shahih Bukhari, bab Fadlu Man Bata alal Wudlu, Juz I, halaman 412, hadis nomor 239. Juga, pada bab Idza Bata Thahiran wa Fadlihi, Juz XIX, halaman 372 hadis nomor 5836.
Kitab Shahih Muslim, bab Ma Yaqulu Indan Naum, Juz XII, halaman 235, hadis nomor 4884.
Selain itu hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, Imam Ibnu Hibban, dan Imam Ibnu Huzaimah r.hum.

Pemahaman Hadis
Fa-tawadla’ wudlu`aka lis shalāti. Artinya, berwudlulah seperti wudlumu untuk shalat.
Seorang muslim-mukmin sebelum tidur disunnahkan berwudlu. Adapun manfaat disunnahkan wudlu ketika hendak tidur, secara medis seperti hadis di atas telah diungkapkan keutamaannya secara ilmiah.
Dalam sebuah artikel berjudul “Muslims Rituals and Their Effect on the Person’s Health” dijelaskan bagaimana wudlu dapat menstimulasi irama tubuh secara alami. Rangsangan itu muncul pada seluruh tubuh. Khususnya, pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes). Terdapat 700 BASes pada tubuh kita. Tapi, 65 di antaranya memiliki efek terapi refleks cepat yang cukup diaktifkan dengan pijatan ringan. Daerah ini dikenal dengan istilah drastic spot yang dalam artikel tersebut diungkapkan, bahwa drastic spot inilah bagian-bagian tubuh yang dibasuh air wudlu.
BASes mirip sekali dengan titik-titik refleksologi ala cina. Bedanya, untuk menguasai titik-titik refleksi ala Cina dengan tuntas dibutuhkan waktu paling tidak 15-20 tahun. Bedakan dengan praktek wudlu yang, insya Allah, hanya beberapa menit saja untuk mempelajarinya tapi manfaatnya sangat luar biasa?
Masihkah kita akan meninggalkan sunnah Nabi saw yang namanya wudlu ketika hendak tidur, setelah membaca tulisan ini?

Tsummath thaji’ ala siqqikil aimān. Artinya, berbaringlah di atas bagian tubuhmu yang sebelah kanan.
Posisi tidur Nabi saw adalah miring ke sebelah kanan. Kemudian, beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri, supaya dengan begitu proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Lalu, beliau saw kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung. Jadi, posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan. Selain bermanfaat bagi pencernaan paling tidak ada 3 manfaat lain yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke sebelah kanan:

a. Untuk jalan nafas.
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke belakang yang dapat menyumbat jalan nafas. Lain halnya, jika tidur pada posisi terlentang. Maka, relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas, penampakan dari luar berupa mendengkur.
Orang yang mendengkur mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen malah kadang-kadang dapat terjadi henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya hal seperti ini sangat mengganggu tidur kita.

b. Untuk jantung.
Tidur miring ke sebelah kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Karena posisi jantung yang memang berada lebih di sebelah kiri.
Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paru-paru kanan berada di atas sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru sebelah kiri.

c. Bagi kesehatan paru-paru.
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan jatuh ke sebelah kanan. Itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar. Lain halnya, kalau bertumpu pada sebelah kiri. Jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu hal ini sangat tidak baik.

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
1. Hindari makan malam. Utamanya saat menjelang tidur. Itu tidak sehat.
2. Biasakan berwudlu sebelum berangkat tidur.
3. Berbaring ke sebelah kanan dan berdoa sebelum tidur.
4. Dua jam sebelum tidur biasakan minum air putih, ditambah gerak badan ringan.
5. Biasakan jika tidak ada udzur syar’i, setelah shalat isya` langsung tidur.

Oase Pencerahan
Tidur merupakan kebutuhan pokok setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Para ilmuwan telah melakukan beberapa penelitian dan eksperimen yang mengindikasikan betapa pentingnya tidur bagi manusia. Tapi sebaliknya, tidur juga merupakan satu indikasi dari kelemahan manusia. Sebagai sesuatu yang inheren dalam kehidupan, maka setiap orang hendaknya memahami betul urgensi dan tata cara tidur agar bisa mengambil manfaat besar dari tidurnya.
Lebih dari itu, harus disadari bahwa tidur bukanlah sekadar istirahat biasa. Menurut ilmu kesehatan, tidur adalah istirahat yang paling baik setelah melakukan berbagai aktivitas kehidupan yang mengakibatkan kelelahan pada seluruh anggota tubuh. Tidur juga merupakan proses untuk mengembalikan tubuh pada keadaan semula.
Melihat betapa pentingnya tidur. Tentu kita mengiginkan tidur yang sehat, nyaman dan yang pasti bernilai ibadah. Meniru tidur Rasulullah saw merupakan jawaban atas keinginan tersebut. Rasululah saw memberikan teladan yang luar biasa dalam hal tidur. Beliau saw memberikan tips yang sangat detail mengenai sebelum tidur maupun setelah tidur. Semua itu bertujuan untuk mendapatkan tidur yang maksimal dan kebugaran tubuh setelah bangun tidur. Di antaranya: Dalam kondisi berwudlu apabila hendak tidur; Tidak terlalu malam; Berisiwak (gosok gigi) sebelum ataupun setelah tidur; Ketika bangun beliau berwdlu lagi; Kemudian mendirikan shalat malam.
Jika kita menerapkan tidur model Nabi saw tersebut. Maka, organ-organ fisik betul-betul memperoleh kesempatan istirahat yang cukup. Seimbang dengan aktivitas kerja jantung dan otak.
Rasulullah saw tidak pernah mengurangi jatah tidur yang diperlukan tubuh. Tapi juga tidak pernah melebihi dosis yang diperlukan. Rasulullah saw tidur di atas bagian tubuhnya yang kanan. Sebelum tidur, beliau biasanya berdzikir kepada Allah ta’ala hingga mata beliau terpejam. Beliau saw tidak langsung tidur bila perutnya masih penuh dengan makanan dan minuman. Atau dengan kata lain, bila beliau hendak tidur, beliau tidak makan-minum sampai kenyang. Beliau tidak tidur di atas kasur tebal, melainkan di atas selembar kulit hewan yang dilapisi tikar dari daun kurma.
Rahasia medis dari posisi dan cara tidur Rasulullah saw itu telah diungkap oleh para ilmuwan. Posisi demikian banyak mengandung faedah bagi kesehatan. Antara lain: Membantu pencernaan; Mengistirahatkan kerja jantung; dan Memberi porsi yang memadai bagi peristirahatan organ tubuh.
Sedang dari segi ibadah, maka hal itu merupakan bentuk penghidupan sunnah Rasulullah saw, yang tentu akan membawa para pelakunya ke-kehidupan yang SSB (sehat, sejahtera, dan bahagia).
Para ilmuwan telah sepakat bahwa tidur yang paling baik adalah berbaring ke sebelah kanan. Sebaliknya, tidur tidak sehat adalah tidur dengan posisi terlentang. Posisi ini hanya diperkenankan untuk istirahat dan bukan untuk tidur.
Namun demikian dibandingkan dengan posisi terlentang, tidur dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk.
Selain itu, selain bagi orang yang sakit, tidur di pagi hari dan sore hari merupakan hal yang harus dihindari. Tidur di pagi hari dapat membahayakan tubuh karena kebiasaan ini dapat menjadikan tubuh lemah dan merusak organ-organ tubuh. Bahkan jika tidur di pagi hari dilakukan sebelum buang air besar, gerak badan (olah raga), dan mengaktifkan kerja lambung dengan makanan maka kebiasaan seperti itu dapat memunculkan berbagai macam penyakit.
Selain itu yang lebih hina adalah orang yang tidur pagi tidak mendapat berkah dari doa Rasulullah saw. Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa beliau saw mendoakan umatnya, agar mendapatkan berkah di pagi hari seperti yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud r.hu dalam Kitab Sunan,

“Ya Allah, berikanlah berkah pada umatku di waktu pagi” (Hr.Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya).

Sedangkan tidur sore hari setelah shalat ashar dapat menghilangkan akal. Riset terbaru membuktikan, tidur setelah ashar (atau pada waktu ashar, red) dapat menyebabkan penyakit vertigo.
Hal terburuk lainnya berkenaan dengan tidur adalah tidur di bawah sinar matahari. Meski hanya sebagian badan saja. Tidur di bawah sinar matahari dapat membangkitkan penyakit dalam tubuh. Berkenaan dengan hal ini, diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah r.hu, “Rasulullah saw pernah bersabda,

“Jika salah satu dari kalian berada di bawah sinar matahari. Lalu, ada bayangan yang menerpa tubuhnya, sehingga sebagian dari tubuhnya berada di bawah sinar matahari dan sebagian lainnya tidak. Maka, hendaklah dia bangun.”
Juga dari sahabat Buraidah bin al-Hushaib r.hu diterangkan bahwa,
“Bahwasannya, Rasulullah saw melarang seseorang tidur di antara tempat yang teduh dan yang tersinari matahari.”

Perlu diketahui dan diingat sehubungan dengan fenomena tidur ini. Yaitu, jika terdapat suatu keinginan, niat dan ide di dalam pikiran kita sebelum tidur. Maka, hal-hal tersebut secara laten mengendap di dalam alam bawah sadar (albasa) kita sepanjang malam dan tanpa disadari akan mempengaruhi pikiran dan tindakan kita.
Sebagai contoh, jika seorang anak kecil tertidur dalam keadaan menangis maka pada umumnya saat anak itu bangun dia akan menangis lagi.
Selanjutnya, jika seorang bayi jatuh tertidur ketika sedang menyedot susu. Dia juga akan membuat gerakan yang serupa ketika terbangun. Oleh sebab itu, kita dianjurkan agar mengarahkan perhatian kita sebelum tidur pada hal-hal yang berhubungan dengan moral dan spiritual. Memperbanyak wirid atau dzikir atau Berpikir Positif.
Maka, jelaslah di balik himah mengapa Rasulullah saw menganjurkan kepada kita sebelum tidur dengan membaca doa-doa. Yang dalam doa itu mengandung kepasrahan dan pengagungan kepada Allah swt. Misalnya, pada doa di bawah ini, m hadis yang diriwaytkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim,

“Ya Allah, saya serahkan urusanku pada Mu serta saya berlindung pada Mu dengan mengaharap pahala Mu dan takut hukuman Mu. Tiada tempat berlindung kecuali perlindungan Mu. Saya beriman kepada kitab Mu yang Engkau turunkan kepada nabi Mu.”

Dengan mengikuti tidur model Rasulullah saw dijamin tidur kita melahirkan jiwa yang tenang. Kita serahkan persoalan hidup dan pribadi kita mutlak kepada Allah swt.
Kalimat tauhid dan doa yang diucapkan sebelum tidur merupakan obat tidur mujarab. Lebih mujarab dari obat tidur konvensional.
Doa dapat menenangkan hati, menumbuh-mantapkan keyakinan, serta menghindarkan hati dari kecemasan dan prasangka buruk.
Tidur model Rasulullah saw ini harus segera di masyarakat di Indonesia. Insya Allah tidak banyak lagi dijumpai penyakit insomnia. Seperti yang tengah menggejala di jaman yang katanya serba modern ini. Wa-allahu a’lam. [ ]

No comments:

Post a Comment