Saturday, September 18, 2010

Khasiat Madu

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ قَالَ: حَدَّثَنِي عُتْـبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ: أَخْـبَرَنِي عُبَـيْدُ بْنُ حُنَـيْنٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ النَّـبِيُّ صلىّ اللهُ عليه وسلّم :
﴿ إِذَا وَقَـعَ الذُّبَابُ فِي شَـرَابِ أَحَـدِكُمْ فَلْيَغْـمِسْهُ، ثُمَّ لِيَـنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْـدَى جَـنَاحَـيْهِ دَاءً وَاْلأُخْـرَى شِـفَاءً ﴾
Dari sahabat Abu Hurairah r.hu dia berkata, telah bersabda Rasulullah saw,
Fī ihdā janāhai-hi dā`an
“Apabila seekor lalat masuk pada minuman salah satu dari kalian maka celupkanlah dia kemudian buanglah lalat tersebut sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat.”

Kedudukan Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari r.hu dalam Shahih, bab Idza Waqa’a Dzubab fi Syarabi Ahadikum, Juz XI, halaman 99, hadis nomor 3073. Juga, pada bab Idza Waqa’adz Dzubab fil Ina`I, Juz XVIII, halaman 73, hadis nomor 5336.
Dalam Sunan Abu Daud terdapat pada bab Fi Dzubabi Yaqa’u Fithtam, Juz X, halaman 232, hadis nomor 3346. Adapun Imam Ahmad r.hu meriwayatkan dalam Musnad, bab Musnad Abi Hurairah, Juz XIV, halaman 385, hadis nomor 6844. Demikian pula Imam Ibnu Majah r.hu, Imam Ibnu Hibban r.hu, Imam Thabrani r.hu, dan Imam Baihaqi r.hu meriwayatkan hadis ini dalam kitab-kitabnya.

Kunci kalimat (Miftāhul Kalām)
﴿ وَاْلأُخْـرَى شِـفَاءً ﴾
“Dan, pada sayap yang lain terdapat obat”

Semua orang pasti tahu, apa itu lalat? Dia salah satu makhluk Allah swt yang dikenal suka hinggap di tempat-tempat jorok. Lalu, apa keistimewaan lalat sehingga Allah ta’ala menyebut dan menyinggungnya? Adakah hikmah di balik semuanya? Bagaimana kedudukannya di dalam hadis Nabi saw? Adakah pernyataan ilmiah yang menunjukkan keistimewaannya?
Lalat di dalam bahasa Arab, disebut, “adz-dzubab”. Diterangkan dalam satu ayat, yaitu ayat 73, surah al-hajj. Allah ta’ala berfirman,

“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun. Walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan, jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah [pulalah] yang disembah”(Qs.al-Hajj [22]: 73).

Imam Ibn Katsir r.hu berkomentar, “Betapa hina-dinanya berhala-berhala itu dan betapa piciknya akal para penyembahnya. Apa yang disembah orang-orang jahil dan musyrik itu diberi perumpamaan dengan sesuatu yang hina, yaitu seekor lalat. Sekalipun semua sesembahan mereka yang berupa berhala-berhala dan patung-patung itu berkumpul untuk menciptakan seekor lalat saja, benda-benda mati itu tidak akan pernah mampu melakukan. Padahal apalah arti seekor lalat. Makhluk yang hina lagi jorok. Jangankan menciptakan, apabila ada seekor lalat merampas sesuatu dari tubuhnya. Berhala-berhala itu tak mampu untuk melindungi diri sendiri. Alangkah lemah dan hina berhala-berhala itu, bilamana seekor lalat yang dikenal lemah dan jorok justru lebih kuat darinya. Karena itu, keduanya sama-sama lemah, baik lalat maupun berhala-berhala itu.”
Syaikh Abu Bakar al-Jaza`iri r.hu berpendapat, “Dibuatnya permisalan dengan seekor lalat merupakan sesuatu yang baik dalam bahasa Arab. Karena dapat lebih mendekatkan pada pemahaman.”
Penelitian yang dilakuakan oleh oleh Universitas Colorado, AS ini mungkin bisa dijadikan salah satu jawaban. Dalam penelitian tersebut ternyata lalat tidak hanya berperan sebagai karier patogen (penyebab penyakit) saja. Tetapi, juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat.
Mikrobiota di dalam tubuh lalat berupa sel berbentuk longitudinal yang hidup sebagai parasit di daerah abdomen (perut). Untuk melengkapi siklus hidup mereka, sel ini berpindah ke tubulus-tubulus respiratori dari lalat. Jika lalat dicelupkan ke dalam cairan. Maka, sel-sel tadi akan ke luar dari tubulus ke cairan tersebut. Mikrobiota ini adalah suatu bakteriofag yang tak lain adalah virus yang menyerang virus lain serta bakteri. Virus ini dapat dibiakkan untuk menyerang organisme lain. Bakteriofag sendiri saat ini sedang dikembangkan sebagai terapi (pengobatan) bakteri terbaru.
Penelitian paling mutakhir dilakukan oleh perusahaan farmasi Glaxo Smith-Kline yang tengah mensponsori penelitian Dr.Joanna Clarke dari Universitas Maquarie.
Pada mulanya penelitian menunjukkan, bahwa pada satu sayap ada bakterinya. Sedangkan sayap yang lain ada proteinnya.
Kemudian, Clarke dalam penelitian selanjutnya berusaha membuktikan, bahwa lalat mempunyai kemampuan untuk menghasilkan antibiotik. Dan ternyata, benar lalat menghasilkan zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan bakteri yofaj, yaitu tempat tubuhnya bakteri. Tempat itu menjadi tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 milimikron.
Tidak hanya para ilmuwan Barat, para pakar ilmuwan dari berbagai institut yang mengkaji hadis di atas dalam rangkaian ”Kajian Mukjizat al-Qur’an & as-Sunnah” yang diketuai oleh Prof.Dr.Abdulmajid az-Zindani meneliti secara emperis, bahwa memang pada sayap kiri lalat terdapat berbagai macam virus yang mematikan. Mereka berusaha mematikan virus-virus tersebut dengan cara-cara konvensional dan menemukan kegagalan. Namun ketika mereka memasukkan sayap kanan lalat secara otomatis mereka melihat perubahan signifikan. Seluruh virus apapun yang dibawa oleh sayap kiri lalat ternyata musnah dan mati akibat obat yang terdapat pada sayat kanan.
Dr.Amin Ridha, dosen penyakit tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariah, Mesir, telah melakukan penelitian tentang hadis lalat ini. Dia menegaskan, bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Di zaman sekarang, para pakar penyakit baru bisa mengungkap rahasia ini beserta penyembuhannya, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Kurang lebih 30-an tahun yang lalu, para ahli medis menyaksikan salah satu obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukkan yang sudah menahun dapat disembuhkan dengan lalat. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kebenaran sabda Nabi saw.

Pemahaman Hadis
1. adz-Dzubab. Artinya, lalat.
Adalah jenis serangga yang berasal dari sub-ordo cyclorrapha ordo diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (sub-ordo nematocera) berdasarkan ukuran antenanya. Lalat berantena pendek. Sedangkan nyamuk berantena panjang. Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sering hidup di antara manusia dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius. Lalat disebut penyebar penyakit yang sangat serius karena setiap lalat hinggap di suatu tempat, kurang lebih 125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut.

2. Fal Yaghmis-hu tsumma li yanzi’hu. Artinya, maka celupkan dia lalu angkat dia.
Rasulullah saw memerintahkan supaya mencelupkan lalat ke dalam minuman, apabila lalat masuk ke delam minuman. Sebab, lalat mempunyai dua sayap yang berbeda fungsi. Sayap lalat ada yang mengandung racun dan obat. Kemudian, setelah mencelupkan penuh lalat tersebut beliau memerintahkan untuk mengankat lalat tersebut dan membuanganya. Karena setelah celupan tadi minuman akan kembali netral dari bakteri-bakteri yang ada pada lalat.

3. Fī ihdā janāhai-hi dā`an. Artinya, pada salah satu dari dua sayapnya menjadi racun.
Bakteri yang sangat komplek dan berbahaya terdapat pada lalat. Lalat menyebarkan berbagai penyakit mulai dari: kolera, diare, disentry, typus, TBC, dsb. Disebabkan, lalat adalah media berbagai kuman penyakit (carier patogen) mulai bakteri patogen, bahkan virus penyebab berbagai penyakit yang menempel pada tubuh lalat.

4. Wal Ikhrā syifā`an. Artinya, dan pada sayap yang lain menjadi obat.
Selain terdapat bakteri maupun berbagai kuman yang berbahaya. Lalat juga memiliki antibiotik atau obat untuk menangkal berbagai kuman yang ada pada tubuh lalat itu sendiri. Maka, dari itu Nabi saw memerintahkan, apabila lalat masuk ke dalam minuman supaya dicelupkan seluru badannya. Lalu, diangkat dan dibuang. Hal itu bertujuan, agar bakteri-bakteri yang ada pada lalat yang masuk dalam minuman bisa dinetralkan oleh salah satu sayap yang lainnya yang mengandung obat atau antitoksin. Sehingga minuman kembali bebas dari bakteri maupun kuman yang berbahaya, insya Allah.


Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
1. Imani lalu yakini, segenap apa yang menjadi sunnah dan hadis Nabi saw.
2. Jadilah penolong dan penghidup sunnah-sunnah Rasulullah saw.
3. Tinggalkan sifat dan sikap meremehkan sesama makhluk Allah ta’ala, sekali pun ia berupa seekor lalat.

Oase Pencerahan
Apabila ada seekor lalat hinggap di atas air minum kita. Sebenarnya bakteri jahat yang ada pada enzim (sejenis bakteri yofaj pada lalat dengan ukuran sangat kecil yang menjadi tempat tumbuhnya bakteri) tersebut sedang berusaha mencemari air yang dihinggapi oleh lalat.
Satu hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah hanya tinggal mencelupkan lalat tersebut kedalam air lagi. Karena tatkala kita celupkan keseluruhan badan lalat ke dalam air, maka bakteri penyembuh akan keluar dan mematikan bakteri pembunuh yang dikeluarkan sebelumnya; wa-llahu a’alam [ ]

No comments:

Post a Comment