Friday, September 3, 2010

KEISTIMEWAAN ILMU DAN 'ULAMA'

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs. Ali Imran: 18)
didalam ayat itu, Allah memulai dengan menyebut Zat-Nya sendiri, kemudian para malaikat-Nya, setelah itu orang-orang yang berilmu.
Allah swt berfirman;
“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. (Qs. al- Ankabuut: 49)
“ Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Qs. al-Ankabut: 43).
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (Qs. Fâtir: 28).
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Qs. al-Mujâdalah: 11).
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Qs. az-Zumar: 9)
Masih banyak lagi ayat-ayat lain yang berhubungan dengan pembahasan ini.


1. Mu'awiyah meriwayatkan Rasulullah saw , bersabda; "Allah swt memberikan pemahaman tentang agama kepada orang yang dikehendaki-Nya menjadi hamba yang baik. Aku bersumpah, urusan umat ini akan tetap berlangsung sampai hari kiamat nanti dan kehendak Allah pasti datang". (HR. Bukhari dan Muslim).
Didalam hadist lain , Mu'awiyah mendengar Rasulullah saw bersabda, " Ilmu hanya diperoleh dengan belajar. Fikih hanya diperoleh dengan memahami. Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi hamba yang baik, maka Allah memberinya pemahaman tentang agama. Hanya para ulama', hamba yang takut kepada Allah. (HR. Tabrani).
2. Abdullah bin 'Amr meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Sedikit ilmu lebih baik dari pada benyaknya beribadah. Seseorang sudah dianggap paham, ketika dia sudah bisa beribadah. Sebaliknya seseoreang dianggap bodoh, ketika ia bangga terhadap pendapatnya sendiri." (HR. ath-Thobrani).
3. Hudaifah bin al-Yaman meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Keutamaan Ilmu jauh lebih baik dari pada keutamaan beribadah. Urusan agamamu yang paling baik adalah menjaga citra diri. (Hr.Tabrani).
4. Muadz bin Jabal meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Pelajarilah Ilmu karena mempelajarinya semata karena Allah akan membuahkan rasa takut, menuntutnya adalah ibadah, menghafalnya adalah tasbih, membahasnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum tahu adalah sedekah, membantu penuntutnya termasuk pendekatan diri kepada Allah. Ilmu adalah rambu-rambu yang membedakan antara yang halal dan yang haram. Ilmu adalah obor menuju jalan kesurga, teman dalam kesepian, kawan dalam kesendirian. Ilmu akan berbicara dalam kesunyian, petunjuk jalan kebahagiaan, dan peringatan dari kesengsaraan. Ilmu merupakan senjata ampuh dalam menghadapi musuh dan penghias dikala bersama. Dengan ilmu, Allah mengangkat derajat suatu kaum. Mereka dijadikan pemimpin terbaik. jejak mereka diikuti. Mereka dijadikan idola. Pendapat mereka dijadikan acuan. Para Malaikat menyukai mereka. Dengan sayapnya, para malaikat memayungi mereka. Semua benda hidup dan mati memohonkan ampun bagi mereka. Begitu juga ikan hiu yang ada disamudra, bahkan binatang buas darat pun mendoakannya. Ilmu merupakan ruh bagi hati agar terhindar dari kebodohan, lampu penerang bagi kegelapan. Dengan ilmu seseorang akan sampai pada tempatb terbaik dan derajat tertinggi diakhirat kelak. Berpikir tentanga ilmu sama dengan berpuasa, mendalaminya sama dengan ibadh malam. Dengan ilmu tali silaturahim dapat terjalin, DEngan ilmu antara yang halal dan yang haram dapat dibedakan. Ilmu ibarat mesin bagi amal, dan amal tunduk terhadap perintahnya. Orang yang baik ia datangi dan orang jahat ia jahui. (HR. Abu Umar).
5.
6. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw berasbda; "Kalian harus mempelajari ilmu sebelum ia ditahan, ditahannya berarti diangkat." Rasululah saw mengangkat tangan, dan menonjolkan jari telunjuk dan jari tengah, kemudian bersabda; "antara guru dan murid salinga bekerja sama dalam kebaikan, selain mereka tidak ada yang baik. (Hr. Ibnu Majah).
7. Abu Musa meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Perumpamaan aku diutus Allah dengan membawa petunjuk dan ilmu seperti air hujan yang turun ke bumi. Ada tanah yang baik menerima curah hujan lalu menumbuhkan berbagai macam tanaman dan rumput, ada pula tanah liat yang hanya bisa menahan air. Allah memberikan manfaat air itu kepad setiap orang. Mereka bisa memanfaatkannya untuk air minum dan menyiram tanaman. Ada juga tanah yang gersang tidak bisa menyimpan air dan tidak pula menumbuhkan tanaman. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah. Dia tahu bagaimana memanfaatkan segala hal yang diturunkan Allah kepadaku kemudian dia ajarkan. Ada juga yang acuh tak acuh, tidak menerima petunjuk yang ditugaskan kepadaku. (Hr. Saikhani).
8. Ibnu Mas'ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Iri hati sangatlah dilarang, kecuali pada dua hal. Yaitu, seseorang yang diberi kekayaan oleh Allah lalu dia habiskan untuk mempertahankan kebenaran; dan seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah, lalu dia jadikan ilmu itu sebagai pedoman dan dia ajarkan kepada orang lain". (Hr. Saikhani).
Iri hati yang dimaksud dalam hadist ini adalah: keinginan untuk menjadi baik seperti orang lain dengan cara baik.
9. Abu ad-Darda' mendengar Rasulullah saw berasbda; "Allah pasti memudahkan jalan menuju surga bagi orang yang menuntut ilmu. Para malaikat menghamparkan sayapnya untuk penuntut ilmu karena ridha terhadap aktifitas yang dia lakukan. Semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan hiu yang hidup di samudra memintakan ampun untuk orange yang berilmu. Keutamaan orang 'alim dibanding ahli ibadah tanpa ilmu seperti keutamaan bulan purnama di antara bintang-bintang. 'Ulama adalah pewaris para Nabi. Nabi tidak mewariskan harta. Warisan mereka adalah Ilmu. Orang yang beruntunglah yang berhasil mendapatkannya. (Hr. Abu Daud).
10. Ibnu 'Abbas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; " Ada dua golongan 'ulama'; pertama: orang yang dikaruniai ilmu, kemudian dia sebarkan kepada masyarakat. ilmu tersebut tidak digunakan untuk mencari sesuap nasi dan menumpuk harta. Dengan perilaku demikian, maka ikan hiu dan semua binatang melata di bumi, bahkan burung yang berterbangan memintakan ampun untuknya; kedua: orang yang dikaruniai ilmu namun tidak mau mengajarkannya. Dia mau mengajarkannya jika ada makanan dan upah. Orang seperti ini akan diikat pada hari kiamat nanti dengan tali yang terbuat dari api. Pada saat yang sama, ada suara yang memanggil dan berkata; "Inilah orang yang diberi ilmu oleh Allah, tetapi dia tidak mau mengajarkannya. Dia mau mengajarkannya jika ada makanan dan upah. Begitulah seterusnya yang dia alami sampai selesainya masa perhitungan." (Hr. Tabrani).
11. Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw bersabda; " Dunia dan seluruh isinya ini terkutuk, kecuali berdzikir kepada Allah, segala yang menjadikan Allah sebagai walinya, orang alim , serta orang yang belajar." (Hr. Ahmad).
12. Anas bin Malik meriwayatka Rasulullah saw bersabda; " Para ulama' ibarat bintang yang menjadi penunjuk dimalam hari, baik didarat maupun dilaut. Jika bintang-bintang itu redup atau tertutup awan dikhawatirkan penunjuk itu akan hilang" (Hr. Ahmad).
13. Abu Umamah meriayatkan " Pernah disampaikan kepada Rasulullah saw; “Ada dua orang laki-laki, salah satunya adalah ahli ibadah, sementara yang lain adalah orang yang berilmu. Kemudian Rasulullah saw berabda; " Keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah, seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara kalian." Rasulullah saw melanjutkan sabdanya; Allah dan malaikat-Nya , penghuni langit dan bumi semut yang ada dilubangnya , serta ikan hiu yang ada dilautan, semua mendoakan orang yang mengajarkan ilmunya kepada orang lain sehingga terbentanglah setiap jalan kebaikan." (Hr. Tirmidzi).
14. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang 'alim and ahli ibadah akan dibangkitkan, lalu dikatakan kepada orang ahli ibadah, "Masuklah anda ke surga, lalu dikatakan kepada orang 'alim, jangan masuk dulu sebelum anda memberi pertolongan kepada orang lain." (Hr. al-Ashbahani).
15. Tsa'labah bin al- Hakam meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Pada hari kiamat nanti, saat berada disinggasana untuk menentukan nasib para hamba-Nya, Allah berkata pada para 'Ulama' , Aku menjadikan ilmu dan kesantunan-Ku kepada kalian hanya untuk mengampuni segala hal yang terjadi pada kalian, dan aku tidak peduli." (Hr. Tabrani).
16. Abu Musa meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Allah akan membangkitkan manusia pada hari kiamat nanti. Dia akan memisahkan para ulama' lalu berkata; " Para ulama', Aku tidak membuang ilmu-Ku untuk menyiksa kalian, sekarang peragilah! Aku sudah mengampuni kalian." (Hr. Tabrani).
Hadis ini dan hadist-hadist lain yang serupa, ditunjukan kepada orang alim yang beramal dan ilmunya dipergunakan hanya untuk mencari ridha Allah , sementara orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, dia akan mendapatkan siksaan sangat berat pada hari kiamat nanti. begitu juga, orang 'alim yang ilmunya tidak digunakan untuk mencari ridha Allah, dia tidak akan mencium wangi surga. Sebaliknya, dia termasuk salah satu dari tiga golongan yang menjadi bahan bakan api neraka sebelum yang lain dijerumuskan kedalamnya. Banyak hadis sahih yang menjelaskankeadaan demikian.
Terjadi dialog antara Farqad as-Sabahi dan Hasan al-Bisri. Farqad berkata " Para ulama' berbeda pendapat dengan anda !" Hasan celaka kamu Furaiqad! apakah kamu melihat seorang dengan mata kepalamu? Faqih itu adalah seorang yang zuhud didunia , rindu kepada akhirat, sangat memahami agama, istiqoma dalam beribadah, menjaga citra diri, sederhana, memelihara hartanya, dan selalu menyampaikan nasihat kepada masyarakatnya. Allah pemberi segala karunia. Tidak ada Tuhan selain Dia.
17. 'Abdullah bin "Umar meriwayatakan Rasulullah saw bersabda; " Orang 'alim itu tuju puluh derajat lebih utama dari ibadah, antara satu dearajat dengan derajat berikutnya tujuh puluh tahun perjalanan dengan kuda yang berlari cepat". (Hr. al-Ashbahani).
18. Ibnu Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda; satu orang yang ahli ilmu itu lebih ditakuti oleh setan dari pada seribu orang ahli ibadah." (Hr.Tirmidzi dan Ibnu Majah).
19. Abu Hurairah ra meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Tidak ada sesuatu dari para hamba Allah yang lebih utama dari orang yang mendalami agamanya ('Alim). Sungguh satu orang 'alim lebih ditakuti menurut setan dari pada seribu orang ahli ibadah, dan setiap sesuatu memiliki tiang, dan tiangnya agama adalah orang 'alim." (Hr.Daruqutni dan Baihaqi).
Fashal.
'Ali bin Abi Thalib berkata; "Orang yang belajar itu lebih utama dari pada orang yang puasa, qiamul lail, dan jihad. dan ketika wafat satu orang 'alim, maka pecahlah satu golongan orang islam, tidak bisa manutup lobang tersebut kecuali dengan menjadikannya pengganti."
'Abdullah bin Mas'ud berkata; "Kalian harus belajar Ilmu, sesungguhnya Ilmu itu bisa memberikan pertolongan. Seseorang yang gugur dijalan Allah sdwt adalah suhada', Allah akan mengutus para suhada' kepada para 'Ulama' supaya mengetahui karomahnya para 'Ulama', dan sesungguhnya orang tidak dijadikan pandai, sesungguhnya Ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar." Berkata Abu al-Aswad; "Tidak ada sesuatu yang mulia melebihi Ilmu, kerajaan diperintah oleh manusia, dan para 'Ulama' adalah pemerintah dari kerajaan, Ditanya Abdulah ibn Mubarak, "Siapakah manusia tersebut? "Ia adalah 'Ulama', dan apa kerajaan? " Ia adalah orang yang zuhud terhadap dunia, dan siapa orang yang merugi ? "Yaitu orang yang mengadaikan Agamanya dengan dunia."
II PAHALA BELAJAR DAN MENGAJAR
20. Shafwan bin 'Assal al-Mawardi pernah mendatangi Rasulullah saw ketika beliau sedang bersandar pada serban merahnya di masjid. Safwan menyapanya, " Rasulullah, saya datang untuk belajar ." Beliau bersabda; " Selamat datang, penuntut ilmu. Penuntut ilmu itu dinaungi oleh sayap para malaikat, antara satu malaikat dengan lainya saling berpegangan, hingga mereaka sampai kelangit dunia. Hal itu mereka lakukan karena cinta mereka terhadap penuntut ilmu. (Hr. Ahmad).
Shafwan bin 'Assal mendengar Rasulullah saw bersabda; malaikat pasti menghamparkan sayapnya untuk setiap orang yang keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu, karena cinta mereka terhadap penuntut ilmu." (Hr Ibnu Majah).
21. Abu Darda' mendengar Rasulullah saw bersabda; "Allah membukakan pintu surga, dan malaikat menggelar permadani bagi orang yang pergi menuntut ilmu semata-mata karena Allah swt . selain itu para malaikat dilangit dan ikan yang ada di samudra turut mendoakannya. keutamaan orang 'alim disbanding ahli ibadah seperti perbandingan antara bulan purnama dengan bintang terkecil yang ada dilangit. Ulama adalah pewaris para Nabi. Perlu diketahui , bahwa para Nabi tidak mewariskan emas dan perak, tetapi mereka mewariskan ilmu, siapa saja yang mengambilnya, maka ia beruntung. Meninggalnya seorang 'Alim termasuk musibah besar, kekosongan yang tidak terisi, dan ibarat bintang yang sudah redup serta tertutup awan. Musnahnya satu suku lebuh kecil pengaruhnya dari pada kepergian seorang 'alim." (Hr. Abu Daud).
22.Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang belajar satu, dua, tiga, empat, atau lima, kalimat yang merupakan kwajiban dari Allah, kemudian dia ajarkan kepada orang lain, dia pasti masuk surga. “ Abu Hurairah berkata, “Sejak saat itu saya tidak pernah lagi satu hadist pun yang saya dengar dari Rasulullah saw. (Hr. Abu Nu’aim).
23. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sedekah yang paling baik adalah seorang muslim yang belajar kemudian mengajarkannya kepada muslim lainnya “ (Hr. Ibnu Majah).
24. Abu Dzar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “ Kepergianmu untuk mengajarkan satu al-Qur’an itu lebih baik dari pada solat seratus rakaat. Kepergianmu untuk mengajarkan satu bab ilmu, baik itu diamalkan orang atau tidak, itu lebih baik dari pada seribu rakaat. (Hr. Ibnu Majah).
25. Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Jika kalian melewati taman surga maka, menunduklah" mereka bertanya "Apa yang dimaksud dengan taman surga itu Rasul?" Beliau menjawab; "Majelis Ilmu". (Hr. ath-Tabrani).
26. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Hikmah adalah sesuatu yang telah hilang dari genggaman orang mukmin. Dimanapun mereka menemukannya, maka mereka berhak mengambilnya. (Hr. Tirmidzi).
Rasulullah mengumpamakan hikmah dengan sesuatu yang hilang, maksudnya orang mikmin harus mencarinya, dan merusaha mendapatkannya. Sebagaimana orang yang kehilangan, dia akan mencari barangnya yang hilang sampai ketemu.
Disini tersirat makna lain; Setelah seseorang menemukan barangnya yang hilang, dia tidak akan meninggalkannya meskipun barang tersebut kurang berharga. Begitu juga pencari ilmu, dia tidak segan untuk belajar kepada siapa saja. Ada lagi makna lain; Orang yang menemukan barang hilang milik orang lain, tidak boleh menyembunyikan dan menahannya dari sipemilik, karena pemiliknya lebih berhak atas barang tersebut. Demikian juga orang 'alim, dia tidak boleh menyembunyikan ilmunya dari pencarinya, ilmu tersebut termasuk barang mereka yang hilang, dan mereka lebih berhak terhadap barang tersebut, sipenemu harus mengembalikan pada sipemilik.
27. Qabishah bin al Mukhrriq pernah mendatangi Rasulullah saw , saat itu dia di tanya oleh Nabi," Qabishah ada apa ? Qabishah menjawab, "Rasulullah saw usia saya sudah tua, tulang belulang saya sudah mulai rapuh, saya satang kemari agar Anda mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagi saya." Beliau bersabda; " Qabishah, setiap bebatuan dan pepohonan yang kamu lewati pasti memohonkan ampun bagimu. (Hr. Ahmad).
28. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; " Siapa saja yang berangkat ke masjid untuk mempelajari dan mengajarkan kebagusan, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna. (Hr. Tirmidzi).
29. Anas meriwayatka Rasulullah saw bersabda; "Orang yang pergi menuntut ilmu seperti berperang dijalan Allah sampai dia kembali. (Hr. Tirmidzi).
Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; " Orang yang datang kemasjidku ini (masjid Nabawi) dengan tujuan belajar dan mengajarkan kebaikan, kedudukannya sama dengan orang yang berperang dijalan Allah. Sebaliknya, orang yang datang dengan tujuan lain, maka kedudukannya sama seperti orang yang hanya memandang kekayaan orang lain. (Hr. Ibnu Majah).
30. Ali meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; " Setiap orang yang memakai sandal atau sepatu dan memakai pakaiannya untuk menuntut ilmu, maka dosa-dosanya telah diampuni sejak dia berangkat dari rumah." (Hr. Tabrani).
31. Watsilah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Allah mencatat dua pahala bagi orang yang menuntut ilmu dan ia berhasil menguasainya. Sebaliknya Allah mencatat satu pahala bagi orang yang menuntut ilmu, namun dia gagal. (Hr. Tabrani).
32. Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang meninggal pada saat menuntul ilmu, ketika dia bertemu dengan Allah, maka hanya derajat kenabian yang membedakannya dengan para Nabi. (Hr. Tabrani).
33. Abu Hurairah berkata "Satu bab yang dipelajari seseorang, lebih dicintai Allah dari pada seratus rakaat sholat sunah. Dia juga meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Kematian penuntut ilmu adalah syahid. (Hr. al- Bazzar).
Ibnu Abbas berkata, "Mendalami satu bidang ilmu, disebagian malam lebih saya sukai dibanding sholat sunah. Abu Darda' berkata; "Saya lebih suka mempelajari satu permasalahan ketimbang sholat malam." Dia juga berkata; " Orang yang mengatakan bahwa menuntut ilmu, tidak termasuk jihad, maka akal dan pikiran orang tersebut adalah dangkal". Imam Syafi'I berkata; "Menuntut ilmu itu lebih utama dari pada sholat sunah."
III. PAHALA MENINGGALKAN PERBEDAAN.
34. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang meninggalkan perdebatan karena dia salah, maka dibangunkan istana baginya di pinggiran surga. Orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar, maka dibangun istana baginya di tengah-tengah surga. Orang yang baik akhlaknya, maka dibangunkan istana baginya diatas surga. "(Hr. Abu Daud).
35. Watsilah bin al-Asqa' meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; " Tinggalkanlah, dan hindarilah, percekcokan ! Aku adalah penjamin tiga istana di surga; Di pinggir, tengah, dan dibagian atas surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia benar. Tinggalkanlah perdebatan ! karena larangan Tuhanku yang pertama setelah menyembah berhala adalah perdebatan. (Hr. Tabrani).

PAHALA BELAJAR, MENGARANG DAN MENGAJAR
36. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; " Ada amal baik seorang muslim yang akan tetap mengalir meskipun ia meninggal. Yaitu, ilmu yang di ajarkan, anak saleh yang mendo'akan orang tuanya, karya yang diwariskan, atau masjid yang dia bangun, rumah yang dibangun untuk musyafir, saluran irigasi yang dia buat, dan sedekah yang dia keluarkan ketika dia masih hidup dan sehat. (Hr. Ibnu Majah).
37. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Ketika seseorang meninggal, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara; sedekah jaraiah, ilmu yang bermanfaat, anak saleh yang selalu mend'oakan orang tuanya. (Hr. Muslim).
38. Abu Qatadah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Peninggalan paling baik setelah mati ada tiga; anak saleh yang selalu mendo'akan, sedekah yang pahalanya selalu mengalir, dan ilmu yang bermanfaat. (Hr. Ibnu Majah).
39. Sahl bin Mu'adz meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda; "Orang yang mengajarkan ilmu mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya tanpa harus mengurangi pahala si pengamal sedikitpun." (Hr. Ibnu Majah).
40. Samurah bin Jundub ra, meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; " Tidak ada sedekah seseorang yang sebanding dengan ilmu yang diajarkan. (Hr. ath- Tabrani).
41. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Maukah kalian aku tunjukkan orang yang paling dermawan ? Allahlah yang paling dermawan. Akulah cucu adam yang paling dermawan. Yang paling dermawan setelah aku adalah orang yang memiliki ilmu lalu ia ajarkan; dia akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai umat yang satu. Dan seseorang lelaki yang mendermakan jiwanya kepada Allah hingga dia gugur. (Hr. al-Baihaqi).
42. Sahl Bin Sa'd ra, meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Seseorang yang memperoleh petunjuk melalui dirimu, itu lebih baik bagimu dari pada kekayaan yang berlimpah." (Hr. Abu Daud).
43. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang menyeru kebaikan, dia memperoleh pahala orang yang mengamalkannya (seruan) tanpa harus mengurangai pahala si pengamal sedikitpun. Sebaliknya orang yang menyeru kejahatan, dia memperoleh dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya (kejahatan) tanpa harus mengurangi dosa si pengamal sedikitpun. " (Hr. Muslim).
44. Ibnu Mas'ud ra mendengar Rasulullah saw bersabda; "Allah melimpahkan karunia-Nya kepada seseorang yang mendengar sesuatu dariku, kemudian ia sampaikan pada orang lain sebagaimana yang ia dengar. Orang yang menyampaikan, itu sedikit sekali yang melaksanakan ucapannya dari pada yang mendengar." (Hr. Abu Daud).
45. Zaid bin Tsabit mendengar Rasulullah saw bersabda; " Allah melimpahkan karunia-Nya kepada seseorang yang mendengar sesuatu dariku, kamudian ia sampaikan kepada orang lain. Banyak sekali orang yang mengajar ilmu Fiqih, sementara yang diajari lebih memahaminya. Begitu juga, banyak sekali orang yang mengajar fiqih, sementara ia bukan ahli fikih. Ada tiga hal yang tidak membelenggu hati seorang muslim. Yaitu, beramal ikhlasa karena Allah swt ; menasehati para penguasa; dan tidak meninggalkan jamaahnya, karena do'a mereka berada dari belakangnya. Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya (berniat mencari dunia) maka, Allah pasti mengacaukan urusannya, Allah juga menjadikan kefakiran menghantuinya. Dunia hanya dapat diperoleh sesuai dengan takdir-Nya (yang telah ditulis-Nya). Dan barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya maka Allah pasti menyukseskan urusannya, dan Allah juga menjadikan kecukupan didalam hatinya. Dunia pasti mendatanginya (tertunduk kepadanya)." (Hr. Ibnu Hibban).
46. Abu ar-Rudain meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Hanya tamu orang yang berkumpul untuk belajar al-Qur'an dan saling menyantuni, maka mereka menjadi tamu Allah. Para malaikat menaungi pertemuan mereka hingga pertemuan itu selesai atau mereka mengganti topik pembicaraan. Setiap orang alim yang belajar karena takut dia segera meninggal atau takut ilmu tersebut dihapus, maka dia bagaikan orang yang berjuang dijalan Allah. Orang yang amalnya diperlambat (santai dalam beramal), maka nasabnya (derajat) tidak dipercepat." (Hr. Ibnu Hiban).
'Abdullah bin Ahbad bin Hanbal pernah bertanya kepada ayahnya; "Ayah, apakah saya lebih baik sholat tahajjud atau menulis ? "Ayahnya menjawab; "Menulislah"
Ayah Ahmad bin Hanbal menjawab demikian, karena ilmu akan lebih bermanfaat bagi orang lain, dan penulisnya akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang membaca dan mengamalkannya, baik ketika masih hidup maupun setelah mati nanti. Sementara pahala shalat tahajud, hanya diperulih dari amalnya sendiri.

PAHALA BERAMAL DENGAN AL-QUR'AN DAN SUNAH

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran : 31).

"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah." )dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (an-Nisa' : 80)

Rasul tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan.(pemelihara).

Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung." Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan (Qs. an-Nur : 51-52).

(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. 158. Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (Qs. al-A'raf: 157-158).

47. Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang makan makanan yang baik dan halal, beramal sesuai sunah, dan tidak mengganggu orang lain, dia pasti masuk surga." Para sahabat berkata, "Rasulullah , umat anda yang demikian sangat banyak. Rasulullah saw bersabda; "Itu akan terjadi pada umat sepeninggalku nanti.". (Hr. Ibnu Abu Ad-Dunya).
48. Abu Syuraih al-Khuzai pernah berkata; "Pada suatu saat, Rasulullah saw keluar menemui kami seraya bertanya, " Bukankah kalian bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah ? Para sahabat menjawab, Benar, Rasulullah . Beliau melanjutkan sabdanya; "Satu sisi al-Qur'an ini berada di dalam genggaman Allah, sementara sisi yang lain berada ditangan kalian, jadikanlah ia pedoman, maka kalian tidak akan tersesat dan celaka." (Hr. Tabrani).
49. 'Irbadh bin Sariyah pernah berkata, "Pada suatu kesempatan, Rasulullah saw memberi wejangan yang menggetarkan hati dan membuat air mata berlinang. Kemudian saya bertanya Rasulullah saw, seolah ini merupakan wejangan perpisahan, berilah kami wasiat; Lalu Rasulullah bersabda; Aku berwasiat kepada kalian agar selalu bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat walaupun kalian dipimpin oleh seorang budak, siapa saja diantara kalian yang masih hidup, akan melihat banyak perbedaan, maka ikutilah sunahku dan sunah Khulafaur-Rasyidin, peganglah dengan erat, gigitlah dengan geraham, dan hindarilah segala bentuk bid'ah, karena setiap bid'ah akan membawa kesesatan. (Hr.Abu Daud).
50. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang mengikuti sunahku disaat umat ini sudah rusak, dia sudah mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid. (Hr. Tabrani).
51. Ibnu Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Setiap amal ada sesuatu yang memicu. Setiap amal itu ada periodenya. Orang yang periodenya tertuju pada sunahku, maka ia telah mendapat petunjuk, dan orang yang periodenya tertuju pada yang lain maka dia telah celaka. (Hr. Ibnu Hibban).
52. 'Amr bin 'Auf meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; kepada Bilal bin al-Harist, "Bilal, ketahuilah ! Bilal menjawab, "Apa yang harus saya ketahui, Rasul ? Rasulullah melanjutkan sabdanya; "Ketahuilah, orang yang yang mengajarkan satu sunah-ku setelah kepergianku, niscaya dia mendapatkan paha seperti pahala orang yang mengamalkannya, tanpa harus mengurangi pahala si pengamal sedikitpun. Sebaliknya, orang yang berbuat satu kesesatan, yang tidak diridhai Allah swt dan Rasul-Nya, niscaya dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya, tanpa harus mengurangi dosa si pengamal sedikitpun. (Hr. Ibnu Majah).

BERSUCI
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." ( al-Baqarah: 222).
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (al-Ma'idah: 6).
53. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Ketika orang yang berwudhu membasah mukanya, maka terhapuslah segala dosa muka dan dosa kedua matanya seiringa dengan tetesan air wudu itu, Ketika dia membasuh kedua tangannya, maka terhapuslah segala bentuk dosa tangan bersamaan dengan tetesan air dari tangannya. Ketika dia membasuk kedua kakinya, maka terhapuslah segala bentuk dosa kaki bersamaan dengan tetesan air terakhir pembasuh kaki itu, sehingga dia bersih dari segala bentuk dosa yang pernah dilakukannya." (Hr.Muslim).
54. Abdullah as-Shunabihi meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Ketika orang yang berwudu berkumur, maka terhapuslah semua dosa mulutnya. Jika dia menghirup air ke hidung, maka terhapuslah semua dosa hidungnya. Ketika dia membasuh muka, maka terhapuslah semua dosa mukanya, bahkan dosa kedua matanya. Ketika dia membasuh kedua tangannya, maka terhapuslah dosa kedua tangannya hingga dosa yang berada dibawah kuku tangannya. Ketika ia mengusb sebagian kepala, maka terhapuslah semua dosa kepala hingga dosa yang berada didaun telinganya. ketika dia membasuh kedua kakinya, maka terhapuslah semua dosa kaki hingga dosa yang berada dibawah kuku kakinya. Sementara salat dan langakahnya ke masjid, memiliki pahala sunah tersendiri. (Hr. an-Nasai).
55. 'Amru bin 'Abasah juga meriwayatkan hadist diatas dengan matan yang cukup panjang, serta ada tambahan dibagian akhirnya, "Jika dia berdiri dan melakukan shalat, lalu memuji, manyanjung, dan memuliakan Allah, selain itu , dia lapangkan hatinya untuk mengahadap Allah, niscaya seluruh dosanya telah terampuni seperti bayi yang baru lahirkan." (Hr. Muslim).
56. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bwrsabda; "Siapa pun yang berwudu untuk melaksanakan shalat, ketika dia membasuh telapak kedua tanagannya, maka terhapuslah semua dosa telapak tangannya seiring dengan tetesan air pertama. Ketika dia berkumur danmenghirup air, maka terhapuslah semua dosa lidah dan kedua bibirnya seiring dengan tetesan air pertama. Ketika ia membasuh muka, maka terhapuslah semua dosa telinga dan dosa kedua matanya. Ketika ia membasuh kedua kedua tangan dan kaki hingga dua siku dan mata kakinya, maka dia telah bersih dari semua dosa, bagaikan seorang bayi yang baru dilahirkan. Jika dia berdiri untuk sholat, maka Allah mengangkat derajatnya. Sebaliknya jika dia duduk, maka duduknya tersebut dalam keadaan selamat. (Hr.Ahmad).
Di dalam riwayat yang lain, Abu Umamah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; "Siapa saja yang menyempurnakan wudunya, dia basuh muka dan tangannya, dia usap kepala dan dua telunganya, kemudian dia melaksanakan shalat fardu, maka sejak itu dosanya terampuni, selama kakinya masih bisa berjalan, tangannya masih bisa mengenggam, telinga mesih bisa mendengar, matanya masih dapat melihat, dan nafsunya masih membisikkan kejahatan." Kemudian Abu Umamah berkata; "Demi Allah, sudah berulangkali saya mendengarnya dari Rasulullah ."
57. 'Utsman bin 'Arifin meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Siapa saja yang menyempurnakan wudunya, maka terhapuslah semua dosa dijasadnya, bahkan dosa diujung kukunya." Didalam riwayat lain dijelaskan, 'Utsman pernah berwudu kemudian berkata. "Saya pernah melihat Rasulullah saw berwudu seperti wuduku ini. niscaya Allah mengampuni semua dosa yang pernah dilakukannya. Sementara sholat dan langkanya ke masjid memiliki pahala sunah tersendiri."
'Utsman mendengar Rasulullah saw bersabda; "Siapa saja yang menyempurnakan wudu kemudian malksanakan sholat, maka dosa antara sholat tersebut hingga sholat berikutnya diampuni." (Hr.Muslim).
Di dalam redaksi an-Nasa'I "Siapa saja yang menyempurnakan wudu sebagaimana yang diperintahkan Allah, maka sholatnya menjadi pengahapus dosa antara shalat tersebut dan sholat berikutnya. (Hr. an-Nasa'i).
58. Pada suatu malam yang sangat dingin, 'Utsman keluar dan meminta tolong kepada Humran untuk diambilkan air wudu, kemudian Humran membawakan air itu. Setelah 'Utsman membasuh muka dan tangannya, Humran berkata; "Cukup tuan, udara pada malam hari ini sangat dingin." Utsman menjawab, "Aku mendengar Rasulullah bersabda; "Siapa saja yang menyempurnakan wudunya, maka dosa yang pernah dan akan dia lakukan telah terampuni "(Hr. al-Bazar).
59. Ibnu 'Umar meriwayatkan "Malaikat Jibril pernah bertanya kepada Rasulullah . "Islam adalah, ketika anda bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji atau umrah, bersuci dari hadast besar, menyempurnakan wudu, serta berpuasa dibulan Ramadhan." Jibril bertanya lagi, "Jika semua itu saya lakukan, apakah saya menjadi muslim sejati?" Rasulullah saw menjawab, Ya. (Hr. Bukhari dan Muslim).
60. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw pennah mendatangi perkuburan dan mengucapkansalam, “Semoga keselamatan bagi kalian, wahai penghini tempat tinggal sementara orang mukmin, Insyaallah aku akan mengikuti kalian, disana aku ingin melihat saudara-saudaraku.” Para sahabat beratanya, Bukankah kami saudaramu Rasul ?” Rasulullah menjawab, “Kalian adalah sahabatku sedangkan saudara yang aku maksud adalah mereka yang saat ini belum lahir.” Sahabat bertanya lagi, “Bagaimana anda bisa mengenal mereka, Rasul, Sementara mereka belum dilahirkan ?” Rasul menjawab, “Taukah kalian, jika seseorang memiliki kuda yang puti keningnya, dan kuda itu berada di antara kuda-kuda yang berwarna hitam, apakah dia akan mengeanal kudanya?” Mereka menjawab, “Ya, Rasulullah saw “ Rasulullah melanjutkan sabadnya; “Saudara kita yang aku maksud itu akan datang dengan muka dantangan yang bercahaya dari bekas air wudu, sementara aku telah mendahului mereka berada di telaga. (Hr.Muslim).
Rasulullah saw menyerupakan cahaya pada anggota tubuh orang yang berwudu dengan warna putih yang ada dikening kuda, agar dipahami bahwa cahaya tersebut merupakan perhiasan, bukan belang. Selaras dengan hadis ini, ada firman Allah swt “Dan masukkanlah tanganmu keleher bajumu, niscaya ia akan keluar putih bersinar bukan karena penyakit (an-Naml: 12).
61. Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Saat umatku dibangkitkan pada hari kiamat nanti, muka, tangan, dan kakinya bercahaya karena bekas wudu. Siapa saja yang mampu melebihkan basuhan mukanya, lakukanlah. (Hr. Bukhari dan Muslim).
62. Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Perhiasan orang-orang mikmin itu sebanding dengan wudunya.” Ibnu Khuzaimah juga mendengar Rasulullah saw bersabda; “Perhiasan itu akan sampai kesemua tempat yang dia basuh saat berwudu. Perhiasan dimaksud perhiasan yang dipakai pendudk surga. (Hr. Muslim).

PAHALA MENAHAN RASA DINGIN KETIKA BERWUDU
63. Abu Hirairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukkan aktivitas yang sapat menghapus dosa dan mengangkat derajat?” Para sahabat menjawab, “Mau, Rasul.” Rasulullah saw melanjutkan sabdanya; “Menyempurnakan wudu disaat sulit, memperbanyak pergi kemasjid, dan membiasakan menunggu waktu shalat setealah shalat. Itu semua, merupakan tali yang kuat. (Hr.Muslim).
Maksud dari kata sulit, disini adalah keadaan yang sangat dingin atau sakit yang mengakibatkan orang malas beraktifitas, seperti malasnya seseorang untuk berwudu dalam keadaan demikian. Jika seseorang asudah terbaisa melawan kemalasn tersebut, maka dia akan memperoleh ampunan, tambahan pahala, dan masuk surga.
Rasulullah saw mengumpamakan aktivitas diatas dengan tali yang terdapat pada leher musuh, yang diperkirakan dengan pertahanannya akan membuahkan akan membuahkan syahadah dan ampunan. Pendapat lain mengatakan, aktivitas tersebut disebut tali karena akan mengikat palakunya dari perbuatan maksiat dan dosa lainnya.
64. Jabir bin Abdullah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukkan aktivitas yang dapat menghapus dosa ? para sahabat menjawab. “Mau, Rasul.” Rasulullah melanjutkan sabdanya, “Menyempiurnakan wudu disaat sulit,memperbanyak langkah ke masjid, dan membiasakan menunggu waktu sholat setealah sholat.” (Hr. Ibnu Hibban).
65. Ali meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Menyempurnakan wudu disaat sulit, banyak melangkah ke masjid, serta menunggu waktu sholat setealah sholat, merupakan aktivitas yang dapat menghapus setiap dosa.” (Hr.al-Bazzar).
66. ‘Ali meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang menyempurnakan wudunya disaat udara sangat dingin, niscaya dia akan mendapat dua pahala. (Hr. Tabrani).
PAHALA BERSIWAK
67. ‘Aisyah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Siwak dapat membersihkan mulut dan disukai Allah.” (Hr Nasa’i). Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini dengan tambahan redaksi, “Dan memperjalas pandangan.
68. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabad; “Bersiwaklah kalian, karena siwak dapat membersihkan mulut dan diridhai Allah. Setiap kali jibril mendatangiku ia menganjurkanku untuk bersiwak, sehingga aku khawatir siwak itu diwajibkan atas umatku. Seandainya siwak tidak memberatkan umatku, niscaya aku wajibkan kepada mereka. Aku adalah orang yang selalu bersiwak hingga aku khawatir ia membuat lecet gusi depanku. (Hr. Ibnu Majah).
69. Ibnu ‘Abbas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Aku mendapat perintah untuk bersiwak sehinggan aku khawatir akan mendapat wahyu mengenainya. (Hr.Ahmad).
70. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku wajibkan kepada meraka setiap akan melaksanakan shalat. (Hr.Bukhari-Muslim).
Hadist ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Khuzaimah dengan redaksi yang berbeda, “Niscaya aku wajibkan kepada merka bersiwak setiap kali berwudu” sementara Ibnu Hibban meriwayatkan “Setiap kali berwudu untuk sholat.”
71. ‘Ali sangat menganjurkan bersiwak dan pernah berkata, “Rasulullah saw bersabda; “Jika seseorang bersiwak, kemudian melaksanakan shalat, maka seorang malaikat akan berdiri dielakangnya untuk mendengarkan bacaannya. Setiap kali ia membaca satu ayat, malaikat tersebut mendatanginya, sehingga mulutnya bertemu dengan mulut malaikat itu. Setiap ayat yang keluar dari mulutnya.langsung tersalur ketubuh malaikat. Oleh karena itu, ketika membaca al-Qur'an, bersihkanlah mulut kalian terlebih dahulu. (Hr. al-Bazzar).
72. Jabir meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Salat dua rakaat dengan bersiwak lebih baik dari pada sholat tujupuluh rakaat tanpa bersiwak.
73. Ibnu 'Abbas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Sungguh, sholat dua rokaat dengan bersiwak lebih aku sukai dari pada sholat tujupuluh rakaat tanpa bersiwak." (Hr. Abu Nu'aim).
74. 'Aisyah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Sholat dengan bersiwak, itu tuju puluh derajat lebih utama dari pada sholat tanpa bersiwak." (Hr. Ahmad).
PAHALA MENJAGA WUDU
75. Tsauban meriwayatkasn Rasulullah saw bersabda; "Istiqamahlah kalian, maka kalian tidak akan mampu menghitung pahalnya. Ketahuilah bahwa amal kalian yang paling baik adlah sholat, hanya orang yang mu'min yang mampu menjaga wudunya. (Hr. Ibnu Majah).
76. Rabiah al-Jarsyi meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Istiqamahlah kalian! Alangkah nikmatnya istiqamah itu! Jagalah wudu kalian, karena amalan kalian yang terbaik adalah shalat, dan peliharalah bumi ini, karena ia adalah ibu kalian. Bumi ini pasti mengabarkan baik dan buruknya perbuatan setiap orang terhadapnya." (Hr. Tabrani). Abu Hatim berpendapat bahwa Rabi'ah tidak bertemu dengan Rasulullah saw. sementara yang lain berpendapat pernah bertemu dengan Rasulullah saw Wallahu a'lam.
77. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak terlebih dahulu sebelum berwudu untuk melaksanakan sholat." (Hr. Ahmad).
78. Ibnu 'Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Siapa saja yang memperbaruhi wudunya, niscaya ia mendapat sepuluh pahala." (Hr. Abu Daud).
79. Abdullah bin Buraidah meriwayatkan "Pada suatu pagi Rasulullah saw memanggil bilal dan bertanya, "Bilal, tadi malam aku masuk kesurga dan mendengar suara sandalmu didepanku, amal apa yang mendahuluiku masuk surga?" Bilal menjawab, "Rasulullah, setiap kali berhadas, aku segera berwudu." Rasulullah saw bersabda; "Inilah yang membuatmu mendahuluiku." (Hr. Ahmad).
PAHALA MEMBACA DO'A SETELAH WUDU
80. 'Umar bin Khatab meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Delapan pintu surga dibuka dan bebas dimasuki dari pintu manapun oleh orang yang menyempurnakan wudunya kemudian berdo'a; (Hr. Muslim).
أشهاد أن لآ إله ألا الله وحده لآشريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
81. 'Utsman mendengar Rasulullah saw bersabda; "Dosa di antara dua wudu seseorang diampuni, jika dia berwudu dengan cara membasuh kedua tangannya, berkumur tiga kali, menghirup air tiga kali, membasuh muka tiga kali, membasuh tangan hingga siku tiga kali, mengusap kepala, dan membesuh kedua kakinya, kemudian berdo'a tanpa disela dengan pembicaraan yang lain. (Hr.Abu Ya'la).
82. Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Siapa saja yang membaca surah al-Kahfi, niscaya surat tersebut menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti, mulai dari kuburnya hingga keMekah. Siapa saja yang membaca sepuluh ayat terakhir surat tersebut, disaat dajal keluar nanti, maka dajal itu tidak dapat mencelakainya. Padahal seseorang ditulis diatas lembaran yang di stempel dan tidak pearnah rusak sampai Hari Kiamat nanti, jika setealah berwudu ia berdo'a;
سبحانك اللهم وبحمدك, أشهاد أن لا إله إلا أنت, أشتغفرك وأتوب إليك.
(Hr. an-Nasa'i).

PAHALA SHALAT DUA RAKAAT SESUADAH WUDU.
83. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Bilal, ceritakanlah kepadaku tentang amalanmu yang paling istimewa setealah engakau masuk Islam, karena saat di surga, aku pernah mendengar suara sandalmu berada didepanku." Bilal menjawab, "Amal yang paling istimewa adalah, setiap saya selesai wudu, baik siang maupun malam selama masih ada waktu saya selalu sholat dua rakaat." (Hr.Saikhani).
84. 'Uqbah bin Amir meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Setiap orang yang menyempurnakan wudunya kemudian melaksanakan sholat dua rakaat dengan khusuk, maka dia pasti masuk surga. (Hr. Muslim).
85.'Utsman pernah berwudu kemudian berkata; "Saya pernah melihat Rasulullah saw berwudu seperti wuduku ini." Utsman melanjutkan perkataannya, "Siapa saja yang berwudu seperti wuduku ini kemudian sholat dua rakaat tanpa disala dengan ucapan apapun, maka dosa yang pernah dia lakukan, diampuni. (Hr. Saikhani).
86. Zaid bin Khalid al-Juhani meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Orang yang menyempurnakan wuduanya, kemudian shalat dua rakaat dengan khusu', maka dosa yang pernah dia lakukan diampuni." (Hr. Abu Daud).
87. Abu ad-Darda' mendengar Rasulullah saw bersabda; "Orang yang menyempurnakan wudunya, kemudian sholat dua atau empat rakaat dengan khusu', serta menyempurnakan rukuk dan sujudnya, setelah itu dia beristighfar kepada Allah, maka Allah mengampuni semua dosanya. (Hr.Ahmad).

ADZAN
PAHALA MU'ADZIN YANG IKHLAS
Allah swt berfirman; "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Qs. Fushilat: 33).
'Aisyah berkata; "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan muadzin."
88. Abu Sa'id al-Khudri berkata kepaada Abdurrahman bi Abu Sha'sha'ah, "Saya melihat anda sangat menyukai kambing dan lembah. Jika anda senang mengembala, kumandangkanlah azan dengan suara yang keras, maka setiap makhluk yang mendengar seruan adzan itu baik jin, manusia, atau apapun pasti menjadi saksi bagi si Muadzin pada Hari Kiamat". Abu sa'id berkata; "Saya pernah mendengar hadis ini dari Rasulullah." (Hr. Bukhari).
Ibnu Khuzaimah meriwayatkan hadist ini dengan redaksi yang berbeda, Abu Sa'id berkata; "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda; "Setiap pohon, batu, air, jin, dan manusia yang mendengar suara muadzin, pada hari kiamat nanti pasti mereka menjadi saksi bagi muadzin."
89. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Setiap orang serta semua benda hidup dan mati, yang mendengar suara muadzin, memohon ampun bagi si muadzin. Mereka menjadi saksi bagi muadzin." (Hr. Abu Daud) an-Nasa'i menambahkan redaksi, "Muadzin itu juga mendapat pahala seperti pahala orang yang salat bersamanya."
90. Ibnu 'Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; "Allah mencurahkan rahmat-Nya dan para malaikat mendo'akan barisan terdepan. Setiap makhluk baik hidup maupun yang mati yang mendengar suara muadzin, membenarkan dan memintakan ampun untuk si muadzin. Selain itu, dia juga mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang sholat bersamanya. (Hr.Ahmad).

Maksud hadist ini adalah, pada saat muadzin menyempurnakan adzannya, maka allah juga menyempurnakan ampunan-Nya. kesempurnaan ampunan Allah, sejauh kesempurnaan muadzin bisa didengar. Ada juga yang mengatakan maksud hadist ini adalah, sekalipun dosa si muadzin sejauh suaranya bisa didengar, maka Allah swt tetap mengampuninya.”
91. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah swt berkuasa atas diri muadzin. Meskipun dosa muadzin sejauh suara yang didengar, Allah pasti mengampuninya.” (Hr Tabrani).

92. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Seandainya setiap orang mengetahui pahala adzan dan barisan pertama, niscaya mereka berebut untuk mendapatkannya meskipun harus berdesakan.” (Hr. Bukhari dan Muslim).
Maksud dari hadist ini adalah, meraka akan membuat undian, kareana setaip orang yang mengeathui keagungan dan banyaknya pahala mengumandangkan adzan, dia pasti menghususkan dirinya sebagai muadzin. Oleh karenanya di perlukan undian agar tidak terjadi pertengkaran. Namun, sangat disayangkan, mereka tidak tahu keagungan pahala adzan tersebut.

93. Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “seandainya setiap orang mengetahui keutamaan mengumandangkan adzan, niscaya mereka akan berebut untuk itu, walaupun harus menghunus pedang.” (Hr.Ahmad).
94. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Imam adalah penjamin. Sementara muadzin, itu dipercaya. Ya Allah bimbinglah para imam dan ampunilah para muadzin.” (Hr. Abu Daud)

didalam riwayat Ibnu Khuzaimah, Rasulullah saw bersabda; “Para muadzin adalah orang yang dipercaya dan para imam adalah orang yang menjamin. Ya Allah ampunilah para muadzin dan bimbinglah para imam.” Doa ini beliau ulang sampai tiga kali.”
Ibnu Hibban juga meriwayatkan bahwa, ‘Aisyah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Imam adalah penjamin dan miadzin itu dipercaya, semoga Allah membimbing para imam dan memafkan para muadzin.”

95. Muawiyah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Para muadzin adalah orang-orang yang lehernya paling panjang pada hari Kiamat nanti.” (Hr.Muslim).
Ada yang berpendapat bahwa maksud dari leher panjang ini adalah; Orang yang paling banyak amalnya. Ada juga yahng berpendapat bahwa leher panjang yang dimaksud adalah; Pada hari kiamat nanti semua orang berdesakan, ada yang keringatnya sampai kemulut, sampai kelubang telinga, bahkan ada yang tengelam oleh keringatnya sendiri. Sementara leher para muadzin saat itu menjadi lebih panjang, kepala mereka terangkat lebih tinggi, mereka memohon agar diizinkan masuk surga.
Bisa jadi, bukan leher mereka yang bertambah panjang, namun tempat merekalah yang berada lebih tinggi. Pada hari kiamat nanti, mereka berada diatas tumpukan minyak kasturi. Sementara dipadang makhsar nanti, keadaan semua orang sebagaimana yang di gambarkan dalam hadist Ibnu ‘Umar berikut, “Posisi kepala semua orang pada saat itu sama rata, karena tinggi tubuh dan tempat mereka berpijak sama rata. Ketika ada posisi leher atau kepala terlihat lebih tinggi, itu karena tempat bereka berpijak lebih tinggi.

96. ‘Abdullah bin ‘Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Pada hari kiamat nanti, ada tiga golongan yang berada diatas tumpukan minyak kasturi.”didalam riwayat yang lain ada tambahan redaksi, mereka saling berlomba, yaitu seseorang yang menunaikan hak Allah, seorang imam yang diridhai kaumnya, dan lelaki yang selalu mengumandangkan adzan untuk shalat lima waktu. (Hr.Ahmad).
Hadist ini juga diriwayatkan oleh Thabrani dengan sedikit perbedaan redaksi, “Ada tiga golongan yang tidak akan terganggu oleh suasana galau dan amalnya tidak dihitung. Mereka berada diatas tumoukan minyak kasturi sampai hari perhitungan amal selesai. Mereka adalah, setiap laki-laki yang membaca al-Qur’an hanya mengharap ridha Allah, ketika menjadi imam, dia diridhai kaumnya; muadzin yang hanya mengharap ridha Allah swt ; dan seseorang yang menjaga hubungan baik dengan Allah dan lingkungannya.”
Ibnu Umar pernah berkata; “Seandainya saya tidak mendengar hadist ini dari Rasulullah sampai tujukali, maka saya tidak mungkin membicarakan dan menginformasikannya. Saya mendengar Rasulullah saw bersabda; “Pada hari kiamat nanti ada tiga golongan orang yang berada diatas tumpukan minyak kasturi. Huru hara kiamat tidak membuat merekagaduh. Mereka tetap tenang, ketika orang lain merasa panic. Mereka adalah laki-laki yang menjadikan al-Qur’an yang dia pahami untuk mencari ridha Allah swt ; Laki-laki yang saat mengumandangkanadzan menjelang sholat lima waktu, hanya mengharap ridha Allah; dan laki-laki yang tidak terpengaruh oleh urusan duniawi untuk tetap taat kepada Tuhannya.”.

97. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Aku pasti menepati sumpahku. Orang yang paling dicintai Allah adalah muzin, mereka akan pada hari Kiamat nanti dengan leher mereka panjang.” (Hr.Thabrani).

98. Ibnu Abi Aufa meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Hamba pilihan Allah ialah orang yang menjaga mathari, bulan, serta bintang untuk mengingat Allah (Hr. Thabrani).

99. jabir berkata, setiap orang yang senantiasa mengumandangkan azan dan talbiyah, saat bangkit dari kuburnya, mereka disambut dengan azan seorang muazin dan talbiah seorang pentalbiah.” (Hr. Thabrani).

100. Jabuir pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Ketika azan untuk sholat dikumandangkan, maka setan lari tunggang langgang hingga mencapai jarak tiga puluh enam mil.” (Hr. Muslim).

101. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Ketika azan dikumandangkan, maka setan lari pontang panting dengan suara kentut yang keras sehingga ia tidak mendengar suara azan.” (Hr. Saikhaeni).

102. Ibnu Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Muazin yang ikhlas seperti orang yang mati syahid dengan lumuran darahnya, dia berharap kepada Allah swt segala yang dia inginkan antara azan dan iqamah.” (Hr. Tabrani).
103. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Apabila azan dikumandangkan disuatu desa, maka pada hari itu Allah swt menjadikan desa tersebut aman dari siksa-Nya.” (Hr. Thabrani).

104. Ma’qal bin Yassar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Setiap kaum yang diseru dengan azan dipagi hari, mereka berada dalam lindungan Allah swt hingga sore hari. Sebaliknya, setiap kaum yang diseru dengan azan pada sore hari, mereka berada dalam lindungan Allah swt sampai pagi hari.” (Hr. Tabrani).
105. Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah pernah mendengar ada seorang lelaki dalam perjalanan, laki-laki itu mengumandangkan, Allahu Akbar Allahu Akbar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Rasulullah saw bersabda; “Ini sesuai dengan fitrah.” Laki-laki itu mengumandangkan lagi, Asyhadu an la Ilaha illallh” Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Rasulullah saw bersabda; “Dia terbebas dari neraka,” setelah orang-orang menemui lelaki tersebut, ternyata dia adalah seorang pengembala kambing, ketika sudah masuk waktu sholat, dia mengumandangkan azan.” (Hr. Abu Daud).
106. Ibnu Abbas pernah menginformasikan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw, dia minta diajari satu amalan yang dapat menghantarkan orang ke surga. Rasulullah bersabda; “Jadilah Muadzin”. Lelaki itu menjawab saya tidak bisa. Rasulullah saw melanjutakan sabdanya; “Jadilah Imam”. Lelaki itu masih menjawab, “Saya tidak bisa” Rasulullah saw bersabda lagi, “Ketika kamu Sholat berdirilah didekat Imam.” (Hr. Thabrani).

107. Ibnu Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang mengumandangkan azan selama dua belas tahun, pasti masuk surga. Setiap kali dia azan, ditulis enam puluh pahala baginya. Begitu juga, setiap kali ia iqamah ditulis tiga puluh pahala untuknya.” (Hr. Ibnu Majah).

108. Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang mengumandangkan azan dengan ikhlas selama tuju tahun, maka ditulis baginya kebebasan dari neraka.” (Hr. Ibnu Majah).
Maksud dari hadis ini adalah mengumandangkan azan dengan tujuan mencari ridha Allah swt, ingin memperoleh karunia dan kelapangan dari-Nya, dan dia berharap dengan keikhlasannya mendapat pahala dari Allah swt pada hari kiamat nanti. Dia berharap keikhlasannya itu menjadi tabungan yang dapat dia ambil pada saat ia membutuhkannya nanti. Oleh karenanya dia tidak mengambil upah didunia, dia tidak ingin menukar azannya dengan dunia, dia tidak butuh sanjungan dan pujaan. Dia benar-benar ikhlas karena Allah swt cita-citanya suci, dia benar-benar yaqin terhadap janji Allah dan Rasul-Nya, berupa pahala terbaik dan berlimpah.

109. Utsman bin Abi al-Ash pernah berkata; “Nasehat Rasulullah saw yang terakhir kepada saya adalah, Carilah muazin yang tidak mengambil upah dari azannya.” (Hr. Abu Daud).

PAHALA MENJAWAB AZAN

110. Umar bin Khathab meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Apabila muazin sudah membaca Allahu Akbaru Allahu Akbaru, jawablah dengan, Allahu Akbaru Allahu Akbaru, jika dia membaca Asyhadu-anna Muhammadar Rasulullah, maka jawablah dengan kalimat yang sama pula; apabila ia membaca Hayya ‘alas-sholah, jawablah dengan membaca; la haula wala quata illa billah; dan apabila dia membaca Allahu Akbaru Allahu Akbaru, jawablah dengan kalimat yang sama; begitu juga, apabila dia membaca, La illaha illallah dengan kalimat yang sama dengan tulus. Dengan demikian, si penjawab mendapat pahala masuk surga.” (Hr.Muslim).

111. Sa’d bin Abi Waqash meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah mengampuni dosa-dosa orang yang ketika azan dikumandangkan dia membaca;
وأنا أشهد أن لا إله الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله, رضيت بالله ربا وبا لإسلام دينا وبمحمد صلى الله عليه وسلم رسولا (رواه مسلم).

112. Maimunah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; berdiri diantara barisan laki-laki dan perempuan kemudian bersabda; “Wahai kaum wanita, apabila kalian mendengar seruan azan orang Ethiopia (Bilal) dan iqamahnya, bacalah seperti yang ia baca, setiap satu huruf, ada satu juta derajat bagi kalian.” Umar bertanya, “Itu bagian wanita, berapa bagian laki-laki?” Rasulullah saw bersabda; “Dua kali lipat, Umar.” (Hr. Thabrani).

113. Abu Hurairah pernah berkata “Pada suatu hari kami bersama Rasulullah saw lalu Bilal berdiri mengumandangkan azan setelah Bilal selesai azan, Rasulullah saw bersabda; “Orang-orang yang membaca seperti yang dibaca Bilal ini dengan penuh keyakinan, pasti masuk surga.” (Hr. an-Nasa’i).

114. ‘Abdullah bin Umar meriwayatkan “Ada seorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw, “Rasulullah, para muadzin itu melebihi kami. Rasulullah bersabda; “Bacalah sebagaimana yang mereka kumandangkan, jika sudah selesai, berdo’alah, Allah pasti mengabulkannya.” (Hr. Abu Daud).

DO’A SETELAH ADZAN

115. Jabir bin Abdullah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Pada hari kiamat nanti, aku pasti memberikan pertolongan kepada orang yang membaca do’a berikut ini setelah mendengar seruan azan.
أللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته
“Ya Allah, Tuhan pemilik poanggilan yang sempurna ini dan pemilik shalat yang dilaksanakan, berikanlah wasilah dan keutamaan untuk Nabi Muhammad, serta bangkitkanlah pada tempat yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan (Hr.Bukhari).

116. Abu Darda’ meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; membaca do’a ini ketika mendengar azan;
Ya, Allah Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan pemilik sholat yang dilaksanakan, limpahkanlah rahmat-mu kepada Nabi Muhammad, kabulkanlah permintaannya dihari kiamat nanti.” (Hr. Tabrani).
Dalam riwayat yang lain dijelaskan; “Apa bila Rasulullah saw mendengar azan, beliau berdo’a;
“Ya, Allah Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan pemilik sholat yang dilaksanakan, limpahkanlah rahmat-mu kepada hamba dan utusan-Mu, jadikanlah kami orang yang mendapatkan syafaatnya dihari kiamat nanti.” Rasulullah saw bersabda; “Allah menggolongkan orang yang membaca do’a ini ketika mendengar seruan azan, kedalam golongan orang-orang yang mendapat syafaatku pada hari kiamat nanti.”

117. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Do’a di antara azan dan iqamah tidak akan pernah ditolak.” (Hr. Abu Daud). At-Tirmidzi menambahkan dalam riwayatnya, mereka bertanya, “Apa yang harus kami baca ya Rasulullah? Rasulullah saw menjawab, “Mohonlah ampunan dan keselamatan kepada Allah di dunia dan akhirat.”

PAHALA BERDO’A SAAT IQAMAH

118. Sahl bin sa’d meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Ada dua waktu, yang mana do’a tidak akan pernah ditolak pada saat itu, ketika iqamah dikumandangkan dan ketika berada dalam barisan perang.” (Hr. Abu Daud).
119. Jabir meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Apabila ikqamah dikumandangkan, maka semua langit dibuka dan setiap do’a dikabulkan.” (Hr.Ahmad).

PAHALA SHOLAT
120. Tsauban meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Istiqamahlah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitung pahalanya. Kertahuilah, bahwa amal kalian yang terbaik adalah sholat. Hanya orang mukmin yang mampu memelihara wudunya. (Hr. Ibnu Majah).
121. Abu Malik al-Asy’ari meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalimat alhamdulillah dapat memenuhi timbangan. Kalimat subhanallah walhamdulillah dapat memenuhi lkangit dan bumi. Sholat adalah cahaya. Sedekah adalah dalil. Sabar adalah terang. Al-Qur’an adalah hujjah bagimu. (Hr.Muslim).

122. Abu Dzar meriwayatkan Rasulullah saw keluar pada saat musum dingin dan dedaunan berserakan. Beliau mengambil ranting kayu. Ranting itu beliau angkat dan dikipas-kipaskan ke dedaunan yang berserakan. Kemudian beliau bersabda; “Abu Dzar.” Abu Dzar menjawab, “Ya, Rasulullah.” Rasulullah melanjutkan sabdanya; “Apabila seorang muslim melaksanakan salat dengan harpan hanya mencari ridha-Nya maka, semua dosanya berguguran seperti dedaunan ini.” (Hr.Ahmad).
123. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat adalah amal terbaik. Siapa daja yang mampui memperbanyak sholat, hendaklah dia melakukannya.” (Hr. Thabrani).

Bakr bin Abdullah al-Muzani berkata; “Anak Adam! Siapa yang mampu menandingimu ? jika kamu bisa bertemu langsung dengan tuanmu, meskipun tanpa izin.” Lalu ada yang bertanya,”Bagaimana mungkin itu terjadi?’ Bakr menjawab, “Sempurnakanlah wudumu! Hamparkanlah sajadahmu! Dengan demikian, kamu telah berbicara langsung dengan Tuanmu tanpa perantara.”

PAHALA RUKUK DAN SUJUD

“ Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Qs.al-Hajj: 77)

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Qs.al-Fath: 29).
[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

124. Uqbah bi Amir pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Setiap muslim diantara kalian yang berwudu secara sempurna, kemudain berdiri melaksanakan shalat dua rakaat secara sempourna pula, maka dia wajib masuk surga.” (hr. Muslim).
125. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw pernah melewati sebuah kuburan, kemudian beliau bertanya; “Ini kuburan siapa? Para sahabat menjawab, “Ini kuburan si fulan” Beliau bersabda; “Dua rakaat lebih disukai intuk ini (bekal mati) dari pada dunia kalian. (Hr. Tabrani).

126. Yusuf bin Abdullah bin salam pernah menjenguk Abu Darda’ ra yanhg sedang sakit-sebnelum wafat. Abu Darda’ bertanya? “Putra saudaraku, apa yang membuatmu datang ke negeri ini?” Yusuf menjawab, “Hanya untuk menyambung tali persaudaraan yang pernah anda jalin dengan ayah saya- Abdullah bin Salim.” Abu Darda’ berkata; “Ini bukan waktu yang tepat untuk berbohong aku pernah mewndengar Rasulullah asaw bersabda; “Orang yang menyempurnakan wudunya, kemudian sholat dua rakaat atau empat rakaat, dia sempurnakan ruku’ dan sujudnya, kemudian dia beristigfar kepada Allah, niscaya Allah mengampuninya.” (Hr.Ahmad).

127. Ma’dan bin Abi Thalhah pernah bertemu dengan Tsauban. Ma’dan berkata kepada Tsauban, “Beritahu aku amal yang dapat membawaku ke surga.” Tsauban terdiam. Ma’dan kembali berkata dengan perkataan yang sama. Tsauban masih tetap diam. Ma’dan berkata ketiga kalinya dengan perkataan semula. Kemudian Tsauban menjawab; “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang hasl itu, kemudian beliau menjawab, “Perbanyaklah sujud, karena setiap kali kamu bersujud kepada Allah, maka Allah mengangkat satu derajat untukmu, dan dengan sujud tersebut dihapus satu dosamu.” (Hr. Muslim).

128. Ubadah bin as-Shamit pernah m,endengar Rasulullah saw bersabda; “Setiap orang yang bersujud satu kali kepada Allah, maka ditulis intuknya satu kabaikan, dihapus satu kesalahan, dan diangkat satu derajat. Oleh sebab itu perbanyaklah sujud.” (Hr. Ibnu Majah).

129. Rabi’ah bin Ka’ab pernah bermalam bersama RAsulullah saw. rabi’ah mengambilkan air untuk berwudu dan kebutuhan Rasulullah saw yang lain. Kamudain Rasulullah bersabda kepada Rabi’ah, “Mintalah sesuatu kepadaku! Rabi’ah berkata; “Saya berharap bisa bertemu dengan Anda di surga nanti.” Rasulullah saw bertanya; “Selain itu? Rabi’ah menjawab, “Cuma itu keinginan saya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda; “Perbanyaklah sujud.” (Hr. Muslim).

Hadist ini juga diriwayatka oleh Thabrani dengan redaksi yang lebih panjang, Rabi’ah pernah membantu nabi saw pada siang hari. Ketika malam tiba, RAbni’ah mendekat ke pintu rumah nabi dan bermalam di situ. Rabi’ah selalu mendengar Rasulullah saw membaca subhanallah, subhanallah, subhana Rabbi, hingga Rabi’ah tertidur. Pada suatu hari Rasulullah saw berkata kepada Rabi’ah mintalah sesuatu kepadaku, aku pasti memberikannya.” Rabi’ah berkata; “Berilah saya waktu untuk berpikir, saya ingat bahwa dunia ini fana dan tidak kekal.” Rabi’ah melanjutkan perkataannya, “Rasulullah saw, saya mohon doa Anda agar saya diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan kedalam surga.” Rasulullah saw terdiam dan bertanya,”Siapa yang menyuruhmu berkata demikian?” Rabi’ah menjawab, “Tidak ada yang menyuruh saya, tetapi saya tahu bahwa dunia ini fana dan tidak kekal, sementara anda mempunyai kedudukan di sisi Allah, itulah yang membuat saya ingin didoakan anda.” Rasulullah bersabda; “Baiklah aku lakukan, tetapi bantu aku dengan memperbanyak sujudmu.”

130. Hudzaifah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Keadaan seseorang yang paling dicintai Allah adalah, ketika dia dalam keadaan bersujud dan melungkapkan mukanya ketanah. (Hr. Thabrani).

131. Abu Fatimah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Abu Fatimah, jika kamu ingin bertemu denganku pada hari kiamat nanti, maka perbanyaklah sujud. (Hr. Ahmad).
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad yang shahih, Abu Fatiumah pernah berkata, “Rasulullah saw, ajari saya tentang suatu amal, niscaya saya akan istiqamah melaksanakannya.” Rasulullah saw bersabda; “Bersujudlah, karena setiap kali kamu bersujud kepada Allah, maka Allah mengangkat derajatmu dan menghapus dosamu.”

132. Abu Dzar pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang bersujud kepda Allah satu kali, maka ditulis baginya satu pahala, dihapus satu dosa, dan diangkat satu derajatnya. Maka, perbanyaklah berdo’a.” (Hr. Ahmad).

133. Abu Hurairah meriwayatkan Rsulullah saw bersabda; “Ibadah yang menjadikan seseorang lebih dekat kepada Tuhannya adalah sujud. (Hr. Muslim).

PAHALA BERDIRI DALAM SHOLAT

136. Jabir bin Abdullah pernah menginformasikan bahwa ada yang bertanya kepada Rasulullah saw “Shalat seperti apa yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Berdiri lama di saat sholat. (Hr.Muslim).
137. Abdullah bin Hubsyi meriwayatkan Rasulullah saw pernah ditanya amal yang paling utama. Beliau menjawab, “Berdiri lama saat sholat”. (Hr. Abu Daud).
Beberapa hadist tentang keutamaan sujud sudah kita bahas sebagian ulama berpendapat bahwa ibadah yang paling utama disiang hari adalah memperbanyak sujud, sedangkan dimalam hari adalah memperlama berdiri saat sholat, sebagaimana sifat sholat Nabi dimalam hari.

PAHALA MENJAGA SHOLAT FARDU

“dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (an-Nisâ: 162)

"Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik. Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai.” (Qs. al-Ma’idah: 12).

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, ialah mereka yang bila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs.al-Anfal: 2-3).

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Qs. Huud: 114).

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”,
“(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;”
“(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum”. Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Qs. ar-Ra’d: 22-24).

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
“(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
“Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
“Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
“(yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya. (Qs. al-Mu’minun: 1- 2, 9-11).
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (Qs. an-Nur: 56).

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (Qa.Al-Ankabut:45).

“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.” (Qs.al-Ma’arij: 34-35).

138. Abu Hurairah pernah menginformasikan bahwasannya ada seorang Arab pedalaman datang menemui Rasulullah saw dan berkata; “Rasulullah, ajarilah saya satu amalan, yang apabila saya amalkan, amal itu dapat memasukkan saya kesurga.” Rasulullah saw bersabda; “Sembahlah Allah, jangan persekutukan Dia dengan apa pun, laksanakanlah sholat fardlu, bayaralah zakat wajib, dan puasalah dibulan Ramadhan.” Orang-orang arab pedalaman itu berkata, “Demi Zat yang aku berada ditangan-Nya, saya tidak akan menambah amal ini.” Ketika orang arab pedalaman itu pergi, Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang ingin melihat seorang laki-laki ahli surga, maka lihatlah orang itu.” (Hr. Bukhari-Muslim).

139. Ubadah bin ash-Shamit pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Allah mewajibkan lima kali sholat terhadap para hamba-Nya. siapa saja yang melaksanakannya dan tidak menganggap remeh sedikitpun, Allah swt berjanji memasukkan orang itu kesurga. Sebaliknya, siapa saja yang tidak melaksanakan sholat tersebut, Allah tidak berjanji apa pun kepadanya. Jika Allah menghendaki, orang itu pasti disiksa atau justru dimasikkan kedalam surga. (Hr.Abu Daud).
Di dalam riwayat Abu Daud yang lain, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda; Allah mewajibkan sholat lima waktu. Siapa saja yang menyempurnakan wudu dan sholat pada waktunya, dia juga menyempurnakan rukuk, sujud, dan khusuk dalam sholatnya, maka Allah berjanji mengampuninya. Sebaliknya, siapa yang tidak melaksanakan aktivitas tersebut, Allah tidak berjanji apa pun kepadanya. Jika Allah menghendaki, orang itu pasti diampuni atau justru disiksa.”

140. Abdullah bin Amru meriwayatkan “Ada seorang menemui Rasulullah saw dan bertanya tentang amal yang paling utama. Rasulullah saw menjawab, sholat Pria itu bertanya lagi, kemudian apa lagi? Rasulullah saw menjawab, sholat. Untuk keempat kalinya pria itu bertanya dengan pertanyaan yang sama, pada pertanyaan keempat ini Rasulullah saw menjawab, Jihad di jalan Allah swt.(Hr.Ahmad).

141. Abu Hurairah meriwayatkan pada suatu hari Rasulullah saw bersabda; “Demi Zat yang hidupku berada ditangan-Nya (tiga kali) Kemudian Rasulullah saw menundukkan kepalannya. Sakabat yang hadir pada saat itu ikut menundukkan kepala sambil menangis. Tidak seorang pun tahu mengapa Rasulullah saw bersumpah. Kemudian Rasulullah mengangkat kepalanya. Wajahnya tampak berseri, dan beliau bersabda; “Setiap orang yang melaksanakan sholat lima waktu, puasa dibulan ramadhan, membayar zakat,dan menjahui tuju macam dosa besar, maka pintu-pintu surga dibuka untuknya dan dikatakan kepadanya, “Silahkan masuk dengan selamat”. (Hr.an-Nasa’i).

142. Abu Utsman pernah bersama Salman di bawah pohon. Salman mengambil ranting yang mulai mengering (masih ada daunya), kemudian dia mengibas-ngibaskan ranting itu sehingga daunnya berguguran, lalu Salman berkata; Abu Utsman mengapa anda tidak bertanya tentang perbuatan saya ini”? Abu Utsman pun bertanya mengapa anda melakukan hal itu ? Salman Menjawab, “Rasulullah saw pernah malakukan hal yang sama ketika beliau berada dibawah pohon beliau mengambil ranting kering dan mengibas-ngibaskannya sehingga daunya berguguran, kemudian beliau bertanya; Salman mengapa aku melakukan ini? Saya balik bertanya “Kenapa Rasul? Beliau menjawab, Orang yang menyempurnakan wudunya kemudian melaksanakan sholat lima waktu, niscaya dosa-dosanya berguguran sebagaimana dedaunan ini berguguran. (Hr.Ahmad).
Allah berfirman;
“Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Qs. Huud: 114).
143. Salman meririwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Apabila seorang muslim melaksanakan sholat, maka dosa-dosanya terangkat ke atas kepalanya. Setiap kali dia sujud, dosa-dosa itu berjatuhan. Setelah shoatnya selesai, bersihlah seluruh dosanya.” (Hr. Thabrani).

144. Sa’d bin Abi Waqas menginformasikan, ada dua lelaki bersaudara. Salah satu dari mereka, empat puluh malam lebih dahulu meninggal. Kelebihan lelaki yang telah meninggal itu diceritakan kepada Rasulullah saw. Rasulullah bertanya ? “Bukankah saudaranya yang masih hidup juga seorang muslim?” Para sahabat menjawab benar, Rasulullah, dia baik-baik saja.” Rasulullah balik bertanya? “Apakah kalian tahu, sampai dimana dia diantar sholatnya? Perumpamaan sholat itu seperti sungai jernih dan tawar yang berada diberanda rumah kalian. Kalian mandi disana lima kali sehari. Dengan demikian, apakah kalian masih melihat kotoran yang menempel di badan kalian? Kalian tidak mengetahui sampai dimana dia diantar sholatnya. (Hr. Ahmad).

145. Abu Hurairah menginformasikan, ada dua laki-laki dari desa Baly. Keduanya sudah masuk islam dihadapan Rasulullah saw. salah seorang diantara mereka gugur sebagai syahid. Setahun kemudian, yang satu lagi juga meninggal. Thalhah bin Ubadah bermimpi melihat yang meninggal terakhir, dimasukkan surga lebih dahulu dari pada yang gugur sebagai syahid. Melihat mimpi itu Thalhah merasa heran. Seusai sholat subuh, Thalhah menceritakan mimpi tersebut kepada Rasulullah. Mendengar cerita itu, Rasulullah saw bersabda; “Bukankah yang lebih dulu itu berpuasa dibulan Ramadhan, sholat enam ribu rakaat, dan sekian Rakaat dalam setahun.” (Hr. Ahmad).
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dengan tambahan redaksi, “Diantara keduanya berjarak sejauh langit dan bumi.”

146. Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Tahukah kamu, setelah kamu mandi lima kali dalam sehari di sebuah sungai yang ada beranda rumahmu, masih adakah kotoran yang tertinggal di badanmu? Para sahabat menjawab, “Tidak Ada, Rasul? Beliau bersabda;, “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu, yang dijadikan oleh Allah sebagai penghapus dosa.” (Hr. Bukhari- Muslim).

147. Abu Sa’id al-Khudri pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Shalat lima waktu itu dapat menghapus dosa diantara sholat-sholat itu.” Beliau melanjutkan sabdanya; Tahukah kamu, ketika ada seorang laki yang bekerja dan diantara rumah dan tempat kerjanya, dia pasti terkena kotoran atau keringat.setiap kali melakukan kesalahan dia berdo’a dan beristigfar, niscaya dosa yang pernah dia lakukan diampuni. (Hr. Thabrani).

148. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat lima waktu dan sholat jum’at ke sholat jum’at berikutnya, menjadi penghapus dosa diantaranya, selama bukan dosa besar.” (Hr.Muslim).

149. Utsman pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Setiap muslim yang melaksanakan sholat fardhu dengan khusu’ dia sempurnakan wudu dan ruku’nya, maka semua dosa yang pernah dia lakukan diampuni, selama bukan dosa besar. Demikian itu, terus berlangsung sepanjang masa. (Hr. Muslim).

150. Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Terbakarlah, terbakarlah dosa kalian, jika kalian sudah sholat subuh. Terbakarlah, terbakarlah dosa kalian jika kalian sudah sholat Dzuhur. Terbakarlah, terbakarlah dosa kalian jika kalian sudah sholat Asar. Terbakarlah, terbakarlah dosa kalian jika kalian sudah sholat maghrib. Terbakarlah, terbakarlah dosa kalian jika kalian sudah sholat isya’, kemudian tidur. Selama kalian tidur, tidak ada dosa yang ditulis untuk kalian.” (Hr. Tabrani).

151. Abdullah binMas’ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Setiap kali waktu sholat tiba, ada seorang malaikat yang berseru, Bani Adam, berdirilah! Padamkanlah api yang membakar kalian. Mereka pun berdiri dan berwudu. Dengan demikian, do’a mereka ketika berdiri hingga berwudu diamuni. Demikian itu, juga berlaku ketika waktu asar dan maghrib tiba. Begitu juga, ketika malam datang menyelimuti bumi. Kalian pun pergi menuju tempat tidur. Ada yang memanfaatkan malam untuk kebaikan. Ada pula yang memanfaatkan untuk kejahatan.” (Hr.Tabrani).

152. Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “setiap kali waktu sholat tiba, Allah mengutus seorang malaikat berseru, “Banu Adam, berdirilah! Padamkanlah api yang telah kalian nyalakan. (Hr. Thabrani).

153. Amru bin Murrah al-Juhari meriwayatkan ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw? “Rasulullah, saya termasuk golongan siapa, jika saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Anda adalah utusan-Nya; saya juga melaksanakan sholat lima waktu, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan sholat tarawih pada malamnya?. Rasulullah bersabda; termasuk kedalam golongan orang yang jujur dan mati syahid. (Hr. Ibnu HIbban).

154. al-Harits berkata; “Pada suatu hari Utsman duduk, kami pun ikut duduk. Kemudian terdengar seruan azan. Beliau minta tolong agar diambilkan air kurang lebih satu liter dalam bejana. Beliau pun berwudu dan berkata; “Saya pernah melihat Rasulullah saw berwudu seperti wuduku ini kemudian bersabda; “Orang yang berwudu seperti wuduku ini, kemudian melaksanakan sholat Dzuhur, maka dosa antara sholat duhur sampai sholat subuh diampuni. Jika ia melaksanakan sholat maghrib, maka dosa antara sholat maghrib sampai dengan sholat Asar diampuni. Jika dia melaksanakan sholat isyak, maka dosa di antara sholat isya’ sampai dengan sholat maghrib diampuni. Setelah itu, dimungkinkan dia terlelap dalam tidurnya. Jika dia bangun dan berwudu untuk sjolat subuh, maka dosa diantara sholat subuh sampai. Semua itu merupakan pahala yang dapat menghapus dosa. “Para sahabat bertanya, “Semua ini merupakan pahala. Adakah yang lain “Utsman”? beliau menjawab, Ya. Yaitu, La ilaha illallah, subhanallah, alhamdulillah, Allahu Akbaru, dan La haula wala quata illa bilah.” (Hr. Ahmad).

155. Abu Ayyub meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Setiap sholat itu dapat menghapus dosa antara sholat yang satu dengan sholat berikutnya.” (Hr. Ahmad).
156. Anas meriwayatkan, ada seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah saw “Rasulullah, saya telah melakukan pelanggaran, sekarang hukumlah saya. “Tiba-tiba masuk waktu sholat. Lelaki tersebut sholat bersama Rasulullah, seusai sholat orang itu kembali berkata; “Rasulullah saya telah melakukan palanggaran, sekarang hukumlah saya sesuai dengan kitab Allah.” Rasulullah bertanya? “Apakah kamu tadi ikut sholat? Lelaki itu menjawab, “Ya, Rasulullah. Saya ikut sholat.” Rasulullah saw bersabda; “Dosamu telah diampuni. (Hr. Saikhani).

Maksud dari kata pelanggaran dalam hadist ini adalah maksiat yang memerlukan teguran, bukan dosa besar yang harus dihukum dengan hukuman berat. Seperti, Zina, minum khamer, dan sebagainya, karena dosa-dosa seperti itu tidak dapat terhapus hanya dengan sholat. Seorang pemimpin tidak boleh membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Demikianlah komentar para ulama’ tentang hadist ini, berdasarkan hadist-hadist lain yang menerangkan lebih rinci.”

157. Ibnu Mas’ud meriwayatkan, ada seorang lelaki yang terlanjur mencium seorang perempuan. Kemudian lelaki itu memberitahukan perbuatannya kepada Rasulullah saw. setelah itu turunlah ayat,;
”Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(Qs. Huud: 114).
Lelaki itu bertanya, “Rasulullah, apakah ayat itu diturunkan untuk saya? Rasulullah mejawab, “Bahkan untuk seluruh umatku.” (Hr. Saikhani).

158. Abu Darda’ meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda; “Ada lima perkara yang jika dilakukan dengan keimanan total dapat mengahantarkan pelakunya masuk surga, yaitu; orang yang malaksanakan sholat lima waktu tapat waktu. Selain itu, dia juga menyempurnakan wudu, rukuk, dan sujudnya; berpuasa dibulan ramadhan; Menunaikan zakat sebagai pembersih dirinya; Dan melaksanakan amanat.” Ada yang bertanya, “Rasulullah, apa yang dimaksud dengan melaksanakan amanat? Rasulullah saw menjawab, “Mandi janabah. Dengan itu, Allah mengamankan agama setiap orang. (Hr. Tabrani).

159. Handzalah al-katib pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Orang yang menjaga sholat lima waktu, dia disempurnakan rukuk dan sujudnya, dia jaga waktunya, dia juga tahu bahwa itu adalah hak Allah swt dia pasti masuk surga.” (Hr. Ahmad).

160. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw pernah berkata kepada orang-orang yang disekitarnya, “Jaminlah untukku enam perkara, niscaya aku menjamin kalian masuk surga.” Abu Hurairah bertanya? Apa saja ya Rasul? Beliau menjawab, “Melaksanakan sholat, membayar zakat, menyampaikan amanat, menjaga kenaluan dan perutnya, serta menjaga lidah.” (Hr. Thabrani).

161. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Malaikat penjaga siang dan penjaga malam bergantian menjaga kalian. Mereka berkumpul katika salat subuh dan sholat asar berlangsung. Malaikat yang sedang manjaga kalian itu kemudian naik. Meskipun Tuhan lebih tahu tentang keadaan kalian, Dia tetap bertanya kepada para Malaikat, “Ketika kalian tinggalkan, apa yang sedang dilakukan hamba-Ku? Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat. Ketika kami kembali, mereka masih dalam keadaan sholat.” (Hr.Saikhani).
dalam riwayat Ibnu Khuzaimah ada tambahan redaksi, “Para malaikat berdo’a, “Ampunilah mereka pada hari kiamat nanti.”

162. Zubair bin Amarah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Seorang yang melaksanakan sholat sebelum matahari terbit atau matahari terbenam, dia tidak akan masuk neraka. Yaitu sholat fajar dan sholat asar. (Hr. Muslim).

163. Jundap bin Abdullah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang melaksanakan sholat subuh, berada dalam jaminan Allah swt. Tidak ada yang dapat menuntut orang yang berada dalam jaminan Allah, dia akan mendapatkannya, kemudian dia dijerumuskan oleh Allah ke dalam neraka jahanam.” (Hr. Muslim).
164. Mu’awiyah bin al-Hakam meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Ibadah sholat ini (Asar) pernah ditawarkan kepada umat sebelum kalian, tetapi mereka menyia-nyiakannya. Siapa saja yang menjaganya, niscaya dia mendapatkan pahala dua kali lipat.” (Hr. Muslim).

165. Abdullah bin Amru meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat dapat menjadi cahaya, pembimbing, dan penyelamat di hari kiamat nanti bagi orang yang menjaganya. Sebaliknya, orang yang tidak menjaganya, sholat tidak menjadi cahaya, pembimbing, serta penyelamat baginya. Di hari kalimat nanti, dia bersama-sama dengan Qarun, Fir’un, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (Hr. Ahmad).

PAHALA SHOLAT DI AWAL WAKTU

166. Ibnu Mas’ud pernah bertanya pada Rasulullah saw tentang amal yang paling disukai Allah. Rasulullah bersabda; “Sholat tepat waktu.” (Hr. Bukhari Muslim).
167. Ummu Farwah meriwayatkan Rasulullah saw pernah bertanya tentang amal yang paling utama. Rasulullah bersabda; “Sholat tepat waktu.” (Hr. Abu Daud).
168. Seseorang lelaki berasal dari suku Abdul Qais bernama Iyadh pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Kalian wajib menginggat Allah. Sholatnya diawal waktu, maka Allah akan melipat gandakan pahala kalian.” (Hr. Tabrani).

171. Ubadah bin Shamit pernah bersumpah bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Allah swt mewajibkan sholat lima waktu. Siapa saja yang menyempurnakan wudunya, sholat tepat waktu dan khusuk dalam menyempuranakan rukuknya, maka Allah berjanji untuk mengampuninya. Sebaliknya, siapa saja yang tidak melakukan itu, Allah tidak berjanji apa pun kepadanya. Jika Allah menghendaki, Allah pasti mengampuni atau justru menyiksanya.” (Hr. Abu Dawud).

172. Abu Qatadah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah swt berfirman; “Sesungguhnya aku mewajibkan sholat lima waktu kepada umat-Ku, aku berjanji kepada diri-Ku, siapa saja yang menjaga dan melaksanakannya tepat waktu, maka dia akan Aku masukkan ke surga. Sebaliknya, siapa saja yang tidak menjaganya, Aku tidak berjanji apa pun kepadanya.” (Hr. Abu Daud).

173. Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Rasulullah saw bertemu dengan para sahabatnya dan bertanya kepada mereka; “Apakah kalian tahu apa yang disampaikan Allah? Mereka menjawab; “Allah dan RAsul-Nya lah yang lebih tahu? Rasulullah bertanya demikian sampai tiga kali, kemudian bersabda; “Allah swt berfirman; “Demi kegagahan dan Kemuliaan-Ku, orang yang melaksanakan sholat tepat waktu, pasti Aku masukkan ke surga. Sebaliknya, orang yang tidak melaksanakannya tepat waktu, jika Aku menghendaki, dia pasti Aku Rahmati, atau justru Aku siksa.” (Hr. Thabrani).

174. Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang malaksanakan sholat dengan khusuk, tepat waktu, dan berdiri dengan sempurna; dia juga menyempurnakan wudu, rukuk, dan sujudnya, maka dia keluar dari sholat dalam keadaan putih bersih dan bercahaya. Sholatnya pun berkarta; “Semoga Allah menjaga anda sebagaiman anda menjagaku. Sebaliknya, siapa saja yang melaksanakaqn sholat tidak tepat waktu dan tidak khusuk; dia juga tidak menyempuranakan wudu, rukuk, dan sujudnya, maka dia keluar dari sholatnya dalam keadaan gelap, hitam pekat. Sholatnya pun berkata; “Semoga Allah pun menyia-nyiakan anda, sebagaimana anda menyia-nyiakan ku. Kemudian Allah mengulung sholat yang disia-siakan itu seperti gulungan kain lusuh lalu dilemparkan kemuka orang yang menyia-nyiakan sholat tadi.” (Hr. Thabrani).

PAHALA MEMBACA DO’A IFTITAH

175. Ibnu Umar pernah melaksanakan sholat bersama Rasulullah. Ketika sholat mulai dilaksanakan, ada seorang sahabat yang membaca; Allhu Akbru Kabirau….. setelah sholat, Rasulullah bertanya; “Siapa yang membaca kaliamt tadi? Orang yang membaca itu menjawab, “Saya, Rasulullah saw” Rasulullah saw bersabda; “Aku takjub pada kalimat itu. Kalimat itu membuat beberapa puntu langit dibuka.” Ibnu Umar berkata; “Semenjak itu saya tidak pernah meninggalkan menbaca kalimat tersebut.” (Hr. Muslim).

PAHALA MEMBACA DO’A KETIKA BANGKIT DARI RUKU

176. Rifa’ah bin Rafi’ az-Zuraqi pernah sholat dibelakang Rasulullah saw. Ketika Rasulullah berdiri dari ruku’, beliau membaca kalimat; Sami’allahu Liman Hamidah lelaki dibalakang beliau membaca; Rabbana Lakal Hamdu Hamdan Katsiran Thayyiban Mubarakan Fiih. Seusai sholat, Rasulullah saw bertanya; “Siapa yang membaca do’a tadi?” Si pembaca pun menjawab, “Saya.” Rasulullah bersabda; “Aku melihat lebih dari tiga puluh malakat berebut untuk menulis pahala bacaan tersebut.” (Hr. Bukhari).

177. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda’; “Ketika Imam membaca, Sami’alahu Liman Hamidah, maka bacalah “Rabbana Lakal Hamdu”. Siapa saja yang bacaannya sama dengan bacaan malaikat, niscaya dosa yang pernah dilakukan diampuni. Didalam riwayat lain, “Rabbana wa Lakal Hamdu”. (Hr. Bukhari dan Muslim).

PAHALA SHOLAT BERJAMAAH

178. Ibnu Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat berjamaah itu dua puluh derajat lebih baik dari pada sholat sendirian.” (Hr. Bukhari-Muslim).
179. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang sholat berjamaah itu dilipatgandakan menjadi dua puluh lima derajat dari pada sholat sendirian di pasar atau di rumahnya. Demikian itu, jika dia menyempurnakan wudunya kemudian menuju masjid. Dia beranjak hanya untuk sholat. Setiap langakahnya dinilai satu derajat dan dapat menghapus satu dosa. Selama dia sholat di Masjid itu, malaikat terus mendo’akannya; “Ya, Allah berilah dia keselamatan.” Selama seseorang masih menunggu waktu sholat, dia dianggap sedang malaksanakan sholat.” (Hr. Bukhari-Muslim).

Di dalam riwayat lain, do’a para malaikat itu berbunyi; “Ya, Allah ampunilah dia. Ya Allah terimalah tibatnya selama dia tidak menyakiti dan selama dia belum hadast.”
Maksud dari kata, “Dia beranjak hanya untuk sholat” adalah; Dia kaluar hanya huntuk sholat bukan tujuan lain. Pahala yang berlimpah itu hanya dapat dicapai dengan catatan tujuan keluar rumah itu semata-mata untuk sholat bukan tujuan yang lain. Jika dia kaluar untuk tujuan yang lain, maka dia tidak akan mendapatkan pahala yang berlimpah itu dengan sempurna. Pahala sholat yang dilipatgandakan itu karena dilaksanakan dengan jiwa sosial dan semangat kebersamaan.
180. Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat seseorang secara berjamaah adalah lebih utama dari pada sholat sendirian, dengan selisih dua puluh lima derajat.” (Hr. Ahmad).

181. Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang ingin bertemu dengan Allah sebagai muslim sejati, hendaknya, dia menjaga sholat lima waktu. Allah swt menyariatkan kepada Nabi kalian syariat yang baik. sholat merupakan syariat yang baik. jika kalan sholat dirumah sebagaimana orang-orang munafik yang sholat dirumahnya, kalian telah meninggalkan sunah Nabi. Jika kalian meninggalkan sunah Nabi, kalian pasti tersesat. Setiap orang yang menyempurnakan wudunya, kamudian menuju salah satu masjid, maka setiap langkahnya dicatat oleh Allah satu pahala, diangkat satu derajat, dan dihapus satu dosa. Kita tahu, bahwa orang yang mangabaikan salat berjamaah hanya orang munafik. Begitu juga diberi pahala demikian, seorang lelaki yang digandeng oleh dua orang hingga dia berdiri dalam barisan salat. “Di dalam riwayat lain, “Rasulullah saw telah mengajarkan kita syariat yang baik, di antaranya adalah salat di Masjid yang disana dikumandangkan azan.” (Hr. Muslim).

182. Utsman pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Orang yang menyempurnakan wudunya kemudian menuju masjid untuk salat fardu berjamaah, maka dosanya diampuni.” (Hr. Ibnu Khuzaimah).

183. Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah swt takjub terhadap sholat yang dilaksanakan secara berjamaah.” (Hr. Ahmad)
184. Anas Bin Malik meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang sholat berjamaah selama empat puluh hari berturut-turut, selama itu pula, dia tidak ketinggalan takbirnya imam, maka baginya ditulis dua kebebasan yaitu; kebebasan dari siksa neraka, dan kebebasan dari sifat munafiq. (Hr. Tirmidzi).
185. Umar bin Khatabmeriwayatkan, Rasulullah saw bersabda; “Orang yang sholat berjamaah di masjid selama empat puluh hari berturut-turut, dia juga tidak tertinggal dari rakaat pertama dalam sholat isya;, maka Allah tulis baginya kebebasan dari neraka.” (Hr. Ibnu Majah).
186. Suatu hari Ubay bin Ka’ab pernah salat subuh bersama Rasulullah, Rasulullah saw bertanya; “apakah Fulan hadir?” para sahabat menjawab, Tidak! Rasulullah kembali bertanya? Apakah Filan Hadir? Para sahabat “Tidak” Rasulullah saw bersabda; “Dua salat ini adalah sholat yang palin berat bagi orang-orang munafik. Seandainya mereka mengetahui rahasia dia balik sholat ini, mereka pasti tetap datang walaupun sambil merangkak. Ketahuilah, barisan pertama sama dengan parisan para malaikat. Seandainya kalian tahu keutamaannya, kalian pasti berebut dan berdesakan. Dua orang yang berjamaah itu lebih baik dari pada sholat sendirian. Berjamaah tiga orang itu lebih baik dari pada berjamaah dua orang. Semakin banyak jamaah salam sholat, semakin dicintai oleh Allah swt.” (Hr. Ahmad).
187. Tsabit bin Usyaima al-Laitsi meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat dua orang laki-laki berjamaah lebih baik dari pada sholat empat orang tidak berjamaah. Sholat empat orang berjamaah itu lebih baik dari pada sholat delapan orang tidak berjamaah. Sholat delapan orang yang diimami salah seorang dari mereka itu lebih dicintai Allah dari pada sholat seratus orang tidak berjamaah.” (Hr. Thabrani).

PAHALA SHOLAT ISYAK DAN SUBUH BERJAMA’AH

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. al-Isra’ : 78)
Para ahli Tafsir berpendapat; Maksud dari ayat itu adalah sholat subuh disaksikan oleh para malaikat yang bertugas pada malam hari dan siang hari. Karena setiap tiba waktu subuh, mereka bergantian.
188. Utsman pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Orang yang sholat isyak berjamaah, seolah ia telah mealaksanakan sholat separoh malam. Orang yang sholat subuh berjamaah, seolah ia sudah malakukan sholat semalam suntuk.” (Hr. Muslim).
Di dalam redaksi yang lain berbunyi; “Orang yang berjamaah sholat isyak, sama nilainya dengan sholat separo malam. Orang yang sholat isyak dan subuh berjamaah sama dengan sholat semalam suntuk.” (Hr. Abu Daud).
189. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah isyak dan subuh. Seandainya mereka tahu pahala dibalik kedua sholat tersebut, mereka pasti melaksanakan sholat tersebut meski harus merangkak. Ingin rasanya aku menyuruh orang untuk sholat lalu ia melaksanakannya. Kemudian, aku suruh dia untuk sholat berjamaah. Setelah itu, aku ajak orang banyak sambil membawa kayu bakar menuju rumah orang yang tidak mau sholat berjamaah. Kemudian aku bakar rumah mereka.” (Hr. Bukhari dan Muslim).
190. Ada seoranng laki-laki dari suku Nakha’ pernah mendengar Abu Darda’ beberapa saat sebelum dia wafat berpesan; “Saya ingin menyampaikan hadis yang pernah saya dengar dari Rasulullah saw, “Sembahlah Allah seolah engkau melihatnya. Persiapkanlah dirimu untuk menghadapi kematian. Berhati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doa mereka pasti dikabulkan. Siapa saja diantara kalian yang sanggup melaksanakan sholat isya’ dan subuh berjamaah, lakukanlah !.” (Hr. Thabrani).
191. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang berwudu kemudian menuju ke masjid dan sholat dua rakaat sebelum subuh, setelah sholat- sambil duduk- dia menunggu hingga sholat subuh ditunaikan, maka sholatnya saat itu dicatat sebagai sholat orang yang berbakti kepada Allah dan dia termasuk tamu Allah swt.” (Hr. Thobroni).
192. ?
193. Samurah bin Jundab meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang sholat subuh berjamaah berada dalam tanggungan Allah swt.” (Hr. Ibnu Majah).
194. Salman pernah mendengar Rasulullha saw bersabda; “Orang yang pergi untuk sholat subuh sebenarnya berjalan dibawah bendera iman. Sementara, orang yang pergi kepasar itu sebenarnya berjalan dibawah bendera setan.” (Hr. Ibnu Majah).
195. Diriwayatkan bahwa ketika sholat subuh, “Umar bin al-Khotob tidak mendapati Sulaiman bin Abu Hatsmah. Umar langsung pergi kepasar karena rumah Sulaiman terletak antara Masjid dan pasar. Umar bertemu dengan ibu Sulaiman. Umar bertanya, “Mana Sulaiman? Aku tidak melihatnya ketika sholat subuh tadi,” Ibunya menjawab, “Semalam dia tidak tidur karena sholat sunah, ketika waktu subuh tiba dia tertidur.” Umar berkata, “Hadir pada salat subuh berjamaah lebih aku sukai dari pada sholat sunah semalam suntuk.” (Imam Malik didalam Muwatho’).
PAHALA KELUAR UNTUK SHOLAT BERJAMAAH

196. Abu Hurairah Meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang menyempurnakan wudunya kemudian berniat untuk sholat berjamaah, ternyata sholat berjamaah telah usai, maka ia tetap diberi pahala oleh Allah sebagaumana orang yang sholat berjamaah,tanpa ada kekurangan sedikitpun.” (Hr. Abu Daud).
197. Sa’d bin al-Mussayib meriwayatkan ada seorang sahabat Ansar yang sedang menghadapi kamatian. Dia menyampaikan pesan kepada sahabat yang lain, semata-mata hanya mengharap ridho-Nya. Dia mengatakan bahwa; dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Jika salah seorang diantara kalian menyempurnakan wudunya kemudian berangkat untuk melaksanakan sholat, maka sebelum ia mengangkat kaki kanannya, Allah telah menulis satu pahala untuknya. Begitu juga, Allah telah menghapus satu dosa baginya. Sebelum ia menginjakkan kaki kirinya. Dengan demikian pilihlah yang terbaik bagi kalian, mendekat atau menjauh. Jika orang itu datang kemasjid, lalu sholat berjamaah, maka diampuni dosa-dosanya. Jika dia datang kemasjid dantertinggal sebagian sholat jamaah, namun, ia tetap sholat berjamaah sedapatnya dan menyempurnakan kekurngannya, niscaya dia juga mendapat ampunan. Jika dia datang kemasjid, dan sholat jamaah sudah usai, namun, dia tetap sholat denngan sempurna, maka dia juga mendapat ampunan.” (Hr. Abu Daud).

PAHALA MENJADI IMAM

198. Abdullah bin Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Ada tiga golongan yang berada dalam gelimangan minyak kasturi, saya akan melihatnya pada hari kiamat nanti, yaitu; seorang yang menunaikan hak Allah dan hak majikannya; laki-laki yang diridhai oleh kaumnya menjadi imam; laki-laki yang mengumandangkan azan lima kali dalam sehari semalam.” (Hr. Tirmidzi).
Hadist ini juga diriwayatkan oleh Thobrani dengan redaksi yang berbeda; “Ada tiga golongan yang tidak galau ketika menghadapi dahsyatnya hari kiamat nanti. Mereka tidak dihitung amalnya. Mereka berada dalam gelimangan kasturi hingga semua makhluk selesai dihitung amalnya. Mereka adalah, laki-laki yang membeca al-Qur’an hanya mengharap ridho Allah, dan laki-laki yang diridhao kaumnya untuk menjadi imam.”
199. Abdullah bin Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang mengimamu suatu kaum, hendaknya ia bertaqwa dan menyadari bahwa dia adalah penjamin serta bewrtanggung jawab. Jika dia mengimami dengan sempurna, dia pasti mendapat tambahan pahala seperti pahala jamaah yang sholat bersamanya, tanpa harus mengurangi pahala meraka sedikitpun. Jika ada kekurangan, maka itu merupakan tanggung jawabnya kepada Allah.” (Hr. Thabrani).

PAHALA MEMBACA AMIN

200. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; Apabila imam membaca; Ghairil……, maka bacalah Amin. Siapa saja yang serentak bacaan aminya dengan bacaan malaikat maka dosa yang peranah dia lakukan diampuni.” (Hr. Bukhari-Muslim).
Dalam riwayat lain disebutkan “Ketika Imam membaca Ghairil …, maka bacalah amin. Siapa yang bacaan aminya serempak dengan bacaan malaikat, maka orang yang berada dimasjid itu diampuni.” (Hr. Nasa’i).
201. Abu Musa meriwayatkan rasulullah saw bersabda; “Apabila kalian sholat berjamaah, luruskanlah barisan kalian, hendaklah salah seorang dari mereka menjadi imam. Apabila imam membaca takbir, bertakbirlah kalian. Jika ia membaca Ghairil…., maka bacalah Amiin. Dengan demikian, Allah pasti mengabulkan permohonan kalian.” (Hr. Muslim).
202. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Apabila imam membaca, Ghairil ……, hendaklah makmum membaca, Amin, penghuni langit bertemu dengan bacaan Amin penduduk bumi, maka Allah pasti mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan hambanya.” Rasulullah saw bersabda; “Perumpamaan orang yang tidak membaca amin seperti seorang laki-laki yang berperang melawan satu golongan. Untuk mengetahui pemenangnya, mereka membuat undian, undian si musuh keluar, sementara undian laki-laki itu tidak. Laki-laki itu pun berkata; “Kenapa undian saya tidak keluar?” Ada yang menjawab, “Karena kamu tidak membaca Amiin.” (Hr. Abu Ya’la).
203. Ibnu Abas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang Yahudi merasa iri terhadap amin yang kalian ucapkan melebihi irinya terhadap segala kekayaan milik kalian. Oleh karenanya, perbanyaklah mengucap Amiiiin.” (Hr. Ibnu Majah).
204. Anas meriwayatkan ketika kami duduk bersama Rasulullah saw, beliau bersabda; “Allah memberiku tiga keistimewaan, yaitu; barisan sholat, salam penghormatan, yang sekaligus salam menduduk surga; dan kalimat Amiin. Semua itu hanya diberikan kepadaku dan Nabi Harun. Ketika itu musa berdo’a dan diamini oleh Harun.” (Hr. Ibnu Khuzaimah).
205. Aisyah meriwayatkan diceritakan kepada Rasulullah saw tentang orang Yahudi. Beliau bersabda; “Mereka tidak akan iri terhadap sesuatu milik kita melebihi iri mereka terhadap sholat jum’at yang kita lakukan. Kita diberi petunjuk Allah untuk sholoat jum’at, menghadap kiblat, dan membaca Amiiin dibelakang imam. Sementara mereka tersesat dari semua itu.” (Hr. Ahmad).
Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan hadist ini dengan redaksi ringkas, Rasulullah bersabda; “Orang Yahudi tidak akan iri terhadap sesuatu milik kalian melebihi irinya terhadap becaan amiin dan salam yang kalian ucapkan.”

PAHALA SHOLAT DI BARISAN PERTAMA

206. Al- Barra’ binAzib meriwayatkan Rasulullah saw mendatangi ujung barisan lalu meratakan dada dan bahu para jamaah. beliau bersabda; “Janngan berantakan, agar hati kalian tidak berantakan. Ketahuilah, Allah menurunkan rahmad-Nya dan para melaikat mendoakan jamaah yang berada di barisan pertama.” (Hr. Ibnu Khuzaimah).
207. an-Nu’man bin Basyir pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Allah merahmati dan para malaikat mend’oakan jamaah yang berada di barisan pertama.” (Hr. Ibnu Majah).
208. Abu Umamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah merahmati dan para malaikat mendoakan jamaah yang berada dibarisan pertama.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana dengan barisan kedua, wahai Rasul?” Rasulullah menjawab, “Sama saja.” (Hr. Ahmad).
209. Irbadh bin Syariyah meriwayatkan “Rasulullah saw memintakan ampun bagi jamaah yang berada di baris pertama tiga kali, dan baris kedua satu kali.” (Hr. Ibnu Hibban).
210. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Seandainya setiap orang mengetahui pahala azan dan baris pertama, niscaya mereka berebut untuk mendapatkannya meskipun harus berdesakan.” (Hr. Bukhari-Muslim).
211. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Barisan terbaik bagi laki-laki adalah barisan pertama, dan yang paling rendah nilainya dari barisan terakhir. Sementara barisan terbaik bagi perempuan adalah barisan paling belakang, dan yang paling rendah nilainya adalah barisan terdepan.” (Hr. Muslim).

PAHALA SHOLAT DI BARISAN KANAN

212. Aisyah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah merahmati, dan para malaikat mendo’akan jamaah yang berada di barisan bagian kanan.” (Hr. Abu Daud).

PAHALA MENYEMPURNAKAN BARISAN

213. al-Barra’ bin Azib meriwayatkan Rasulullah saw mendatangi ujung barisan sholat lalu meratakan dada dan bahu para jamaah. Beliau bersabda; “Jangan berantakan, agar hati kalian tidak berantakan.” (Hr. Ahmad).
Al-Barra’ berkata; Rasulullah saw juga bersabda; “Allah merahmati dan para malaikat mendo’akan jamaah yang mengisi barisan yang longgar.”
Di dalam riwayat Ibnu Majah ada tambahan redaksi, “Orang yang merapatkan barisan yang longgar, derajatnya diangkat oleh Allah. Setiap langkah seseorang yang menyempurnakan barisan merupakan langkah yang paling dicintai Allah.”
214. Aisyah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah merahmati dan para malaikat amendo’akan orang yang mengisi barisan yang longgar.” (Hr. Ibnu Hibban).
215. Abu Hurairah meriwayatkan seperti hadist di atas dengan tambahan redaksi “Setiap orang yang mengisi barisan kosong, derajatnya dianggkat oleh Allah, dan para malaikat menaburi mereka dengan kebaikan.” (Hr. Thabrani).
216. Abdullah bin Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang menyambung barisan, pasti disambung oleh Allah. Sebaliknya orang memutuskan barisan, pasti diputus oleh Allah.” (Hr. an-Nasa’i).
217. Aisyah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah pasti mengangkat derajat orang yang mengisi barisan yang longar. Selain itu, juga di bangun untuknya sebuah istana di surga.” (Hr. Thabrani).
218. Abu Juhaifah. Meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah pasti mengampuni orang yang mengisi barisan yang longgar.” (Hr. Thabrani).
219. Mu’ad meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Ada dua langkah, salah satunya sangat dicintai Allah, sementara yang lain sangat dimurakai Allah. Langka yang sangat dicintai Allah adalah langkah seorang lelaki yang melihat ada kekosongan pada barisan sholat kemudian dia mengisinya. Sedangkan langkah yang dimurkai Allah, adalah apabila seseorang berdiri dalam barisan Sholat, dia tegakkan kaki kanan dan dikokohkan kaki kirinya serta dia lebarkan sikunya, lalu dia sholat.” (Hr.al-Hakim).

PAHALA SHOLAT DI MASJIDIL HARAM DAN NABAWI

220. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat satu kali di Masjidku, lebih baik dari pada sholat seribu rakaat dimasjid lain kecuali di Masjidil Haram.” (Hr. Muslim).
221. Abdullah bi az-Zubair meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat satu kali di Masjidku, lebih baik dari pada sholat seribu rakaat dimasjid lain kecuali di Masjidil Haram. Satu kali dimasjid haram, lebih baik dari pada sholat ssratus ribu kali di masjid lain.” (Hr. Ahmad).
222. Jabir meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; Sholat satu kali di Masjidku, lebih baik dari pada sholat seratus ribu kali dimasjid lain kecuali di Masjidil Haram, lebih baik daripada sholat seratus ribu kali di masjid lain.” (Hr. Ahmad).
223. ?
224. Abu Darda’ meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat di masjid al-Haram itu seratus ribu kali lebih utama daripada sholat dimasjid lain. Sholat di masjidku itu seribu kali lebih utama daripada sholat di masjid lain. Sholat dimasjid al-Aqsha lima ratus kali lebih utama daripada sholat di masjid lain.” (Hr. al-Baihaqi).
Di dalam riwayat Ibnu Khuzaimah, Rasulullah saw bersabda; “Sholat satu kali di masjid al-Haram, lebih utama daripada sholat seratus ribu kali di masjid lain. Sholat satu kali di masjidku lebih utama dari pada sholat seribu kali di masjid lain. Sholat di Masjid al-Maqdis lebih utama daripada sholat lima ratus kali di masjid lain.”
225. Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang sholat di masjidku empat puluh kali berturut-turut, niscaya ia ditulis bebas dari neraka dan sifat munafik.” (Hr. Ahmad).

PAHALA SHOLAT DI BAITUL MAQDIS
Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Darda’ sudah dijelaskan, Rasulullah saw bersabda; “Siapa saja yang sholat dimasjid Nabi empat puluh kali berturut-turut, niscaya ia ditulis bebas dari Neraka dan sifat munafik.”

226. Abdullah bin Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Setelah selesai membangun Bait al-Maqdis, Sulaiman bin Daud berdo’a kepada Allah swt agar dirinya mampu menerapkan hukum sesuai dengan hukum-Nya; diberi kekuasaan yang tidak ditandingi oleh siapa pun; memohon kepada setiap oranng yang mengunjungi masjid al-Maqdis dengan tujuan sholat semata, maka seluruh dusanya terhapus laksana bayi yang baru dilahirkan.” Rasulullah saw bersabda; “Doa do’anya yang pertama sudah dikabulkan. Semoga doa yang ketiga juga telah dikabulkan.” (Hr. Ahmad).
227. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat seorang lelaki di mushola sekitar rumahnya, dua puluh lima kali lebih baik daripada sholat di rumahnya. Sholatnya di masjid lima ratus kali lebih baik daripada sholat sholat di mushola sekitar rumahnya. Sholat di Masjid al-Aqsha, lima puluh ribu kali lebih baik daripada sholat di masjid biasa. Sekali sholat di Masjid aqsho lebih baik daripada lima puluh ribu kali sholat. Sekali sholat di Masjidil Harar lebih baik daripada seratus kali dimasjid lain.” (Hr. Ibnu Majah).

PAHALA SHOLAT DI MASJID QIBA’

228. Ibnu Umar pernah menyaksikan jenazah di Aushath- rumah Sa’d bin Ubadah. Dia berjalan kaki ke bani Amru bin Auf melewati halaman al-Harits bin al-Khazraj. Lalu ada yang bertanya, “Abdurrahman, Anda akan menjadi imam dimana? Dia menjawab, “Saya akan mengimami di masjid Quba’. Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Orang yang sholat di masjid itu pahalanya sebanding dengan Umrah.” (Hr. Ibnu Hibban).
229. Usai bin Dhuhair al-Anshari meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Pahala sholat dimasjid Quba’, itu seperti umrah.” (Hr. Ibnu Majah).
230. Sahl bin Hanif meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang berwudu dirumahnya, lalu pergi menuju Masjid Quba dan sholat didalamnya, dia pasti mendapatkan pahala seperti pahala Umrah.” (Hr. Ahmad).
At-Tabrani meriwayatkan hadist ini denngan redaksi yang berbeda, “Orang yang menyempurnakan wudunya kemudian masuk kemasjid quba dan sholat empat rakaat, maka sama dengan memerdekakan seorang budak.”
231. ‘Aisyah binti Sa’ad pernah mendengar Sa’ad bin Abi Waqash berkata; “Sholat di masjid Quba lebih aku cintai dari pada sholat di Bait al-Maqdist.” (Hr. al-Hakim).

PAHALA SHOLAT SEORANG WANITA DIDALAM RUMAH
232. Ummu Salamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat seorang wanita di rumahnya lebih baik daripada sholat dikamarnya, sholat dikamarnya lebih baik daripada sholat sholat dipekaranngannya, sholat dipekarangannya lebih baik daripada sholat diluar pekarangannya.” (Hr. at-Thabrani).
233. Ibnu ‘Umar meriwayatakan Rasulullah saw bersabda; “Jangan melarang istri kalian untuk pergi kemasjid. Namun rumah mereka jauh lebih baik bagi mereka.” (Hr. Abu Daud).
234. Ibnu ‘Umar meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Wanita itu adalah aurat. Ketika ia keluar dari rumahnya, dia diikuti oleh setan. Dia akan lebih dekat dengan Allah ketika berada dirumahnya.” (Hr. at-Thabrani).
235. Ummu Salamah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Masjid terbaik bagi wanita adalah rumahnya.” (Hr. Ibnu Khuzaimah).
236. Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat wanita yang lebih dicintai Allah adalah tempat yang paling tertutup di rumahnya.” (Hr. Ibnu Khuzaimah).
237. Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Sholat seorang wanita dalam rumahnya lebih baik daripada sholat didalam kamarnya. Sholat ditempat yang tertutup jauh lebih baik daripada sholat ditempat terbuka.” (Hr. Abu Daud).
Maksud hadis ini adalah, seorang wanita itu jauh lebih baik berusaha menutupi dan menjauh dari pandangan orang lain, dalam rangka memelihara sholatnya.
Ibnu khuzaimah dan beberapa orang ‘ulama menjelaskan bahwa sholat seorang wanita dirumahnya lebih baih daripada sholat dimasjid, walaupun masjid Makkah dan Madinah atau Baitul Maqdist.
Rasulullah saw menjelaskan salam hadis berikut semakin jauh seorang laki-laki berajalan dan semakin banyak melangkah, maka pahalanya terus bertambah dan kebaikannya terus meningkat. Sebaliknya, semakin jauh jauh seorang perempuan berjalan, semakin sedikit pahalanya dan semakin berkurang kebaikannya. Itu sebabnya Rasulullah saw bersabda; “Barisan laki-laki yang terbaik adalah barisan pertama dan yang terburuk adalah barisan yang belakeng, sementara barisan perempuan yang terabaik adalah barisan yang paling belakang dan yang paling buruk adalah barisan paling depan.”
Untuk itu ketahui, keutamaan barisan paling akhir bagi perempuan, itu karena semakin jauh jarak mereka dari laki-laki itu semakin baik. Namun jika perempuan tersebut mengadakan jamaah sendiri, maka barisan paling baik adalah barisan yang pertama.
238. Ummu Humaid, istri Abu Humaid as-Sâ’di pernah mendatangi rasulullah saw dan berkata; Rasulullah, saya sangat senang sholat bersama anda.” Rasulullah barsabda; “Aku tahu bahwa kamu sangat senang sholat barsamaku. Namun sholat diruangan pribadimu jauh lebih baik, daripada sholat di kamarmu. Sholat dirumahmu lebih baik daripada sholat dimasjid lingkunganmu. Sholat dilingkunganmu jauh lebih baik dari pada sholat di masjidku.” Kemudian Ummu Humaid meminta agar dibuatkan tempat sholat disudut rumahnya yang paling gelap. Disanalah dia sholat sampai ajal menjemput nyawanya. (Hr. Ibnu Hibban).
Pada masa Rasulullah, perempuan yang keluar dari rumahnya untuk sholat berjamaah pasti menutupi semua anggota badannya dengan sempurna sehingga ia tidak dapat dikenal. Ketika Rasulullah usai mengucapkan salam, ada yang berseru, “Tetaplah ditempat kalian, biarkan para wanita pulang lebih dulu.” Pada saat yang sama, Rasulullah saw bersabda; “Sholat mereka dirumah masing-masing, itu lebih baik.” ‘Aisyah berkomentar terkait dengan para wanita yang keluar rumah dengan make up, parfum yang semerbak, dan pakaian paling seronok, “Seandainya Rasulullah saw mengetahui perilaku wanita sekarang, beliau pasti melarang mereka pergi ke masjid.” Ini komentar ‘Aisyah tentang sahabat wanita generasi pertama, bagaimana pendapat anda, seandainya ‘Aisyah melihat perilaku wanita modern saat ini?
Abu ‘Amr as-Syaibâni pernah melihat ‘Abdullah bin Mas’ud mengusir wanita yang ikut sholat jum’at, “Keluarlah! Kembalilah kerumah kalian masing-masing, itu lebih baik bagi kalian,” (Hr. ath-Thabrâni).

Pahala membangun masjid

239. ‘Utsman pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Allah pasti membangun sebuah istana di surga bagi orang-orang yang membangun masjid semata-mata hanya mengaharap ridha Allah swt. (Hr. Bukhari Muslim)
240. Bisyr bin hayyan meriwayatkan bahwa ketika dia dan sahabat yang lain membangun masjid, Aâtsilah bin al-Asqa’ datang menghampiri dan mengucapkan salam. Kemudian Watsilah berkata; “Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda; “Orang yang membangun masjid dan dipergunakan untuk sholat, Allah pasti membangunkan untuknya sebuah istana yang lebih baik sari pada masjid itu di surga.” (Hr. Ahmad).
241. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Alllah pasti membangun masjid bukan karena pamer dan ingin dikenal, Allah pasti membangun sebuah istana di surga untuknya.” (Hr. ath-Thabrâni)
242. ‘Aisyah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Orang yang membangun masjid bukan karena pamer dan ingin populer, Allah pasti membangun sebuah istana disurga untuknya.” (Hr. ath-Thabrâni).
243. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Di antara amal baik yang dapat menyertai seorang mukmin setelah ia meninggal adalah, ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan; anak saleh yang ia tinggalkan; mushaf yang dia wariskan; masjid yang dia bangun untuk sabilillah; irigasi yang ia bangun; dan sedekah yang dia keluarkan dari hartanya ketika ia masih sehat dan masih hidup. Pahala semua itu akan ia temukan setelah ia maninggal.”(Hr. Ibnu Majah).
244. Abu Dzarr meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah pasti membangun sebuah istana di surga nanti, bagi orang yang membangun masjid karena Allah, meskipun seukuran sangkar burung pipit.” (Hr. Ibnu Hibbân)
245. Jabir meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Pada hari kiamat nanti, Allah pasti memberikan pahala kepada seseorang yang menggali sebuah sumur, kemudian air sumur itu diminum oleh setiap makhluk yang kehausan, baik jin, manusia, maupun burung. Begitu juga Allah pasti membangun sebuah istana di surga nanti , bagi orang yang membangun masjid, meskipun seukuran sangkar burung pipit atau bahkan lebih kecil dari itu.” (Hr. Ibnu Khuzaimah)
246. Anas meriwayatkan Rasulullah saw bersabda; “Allah pasti membangun sebuah istana di surga nanti, bagi orang yang membangun sebuah masjid, baik kecil maupun besar. “ (Hr. ath-Tirmidzi).

Pahala membersihkan masjid


247. Anas meriawayatkan Rasulullah saw bersabda; “Pahala umatku di perlihatkan padaku, bahkan hingga pahala seseorang yang membuang kerikil dari masjid. Begitu jiga, dosa umatku deperlihatkan kepadaku, ternyata dosa orang yang paling besar adalah dosa orang yang melupakan satu surah atau ayat al-Qur’an, yang pernah dihafalnya. (Hr. Abu Daud).
248. Abu Sa’id meriwayatkan pada satu malam ada seseorang wanita berkulit hitam penyapu masjid meninggal. Keesokan harinya, Rasulullah dikabari tentang kematiannya. Rasulullah saw bertanya, “Apakah kalian mengizinkanku?” kemudian beliau keluar bersama para sahabat menuju kuburannya. Rasulullah dan para sahabat berdiri didekat kuburan wanita itu untuk sholat ghaib. Rasulullah berdo’a untuknya, kemudian pergi meninggalkan kuburan itu. (Hr. Ibnu Majah)
249. Ibnu ‘Abbâs meriwayatkan ada seseorang wanita selalu membersihkan sampah-sampah kecil dari masjid. Ketika dia meninggal, Rasulullah tidak diberi tahu tentang kematian dan pemakamannya. Beliau bersabda; “JIka ada yang meninggal beritahulah aku.” Rasulullah saw menyalatkannya dan bersabda; “Aku melihatnya di surga karena rajin membersihkan sampah-sampah kecil di masjid.” (ath-Thabrâni).

No comments:

Post a Comment