Friday, September 3, 2010

MENJADI PRIBADI YANG TANGGUH & TOP

Ayahku adalah seseorang yang selalu bersemangat dalam menghadapi tantangan hidup dengan berbagai pelatiahan. Ia ingin anak-anaknya selalu ungul dan berprestasi dalam segala hal. Suatu saat ia pernah berkata kepada kami :
"" Nak, jika kamu ingin mendapat nilai yang istimewa, maka kamu harus berpikir dan berbuat untuk mencapai derajat istimewa (mumtaz). Tetapi jika karyamu dan berpikirmu hanya untuk mendapat bagus bukan istimewa berarti kemungkinan lulusmu sangat jauh".
Itulah nasehat ayah kami, beliau ingin agar anaknya menjadi yang terdapan dan berprestasi (sukses). Dan memotivasi kami dengan membacakan firman Allah;
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". (Qs. al-Ankabût)
Serta Hadis Nabi SAW ;
"Man jadda wajada" Barang siapa yang bersungguh pasti akan bertemu
sesekali mengimgat nasehat ayah diatas hatiku tergugah dan teringat pula pada kisah perjalanan Salman al-Farisi, dalam mencari sebuah kebenaran sejati, dengan pengelolaan diri yang hebat (self menegement). Karena tidak mungkin dan mustahil seseorang akan mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya, dengan hanya duduk santai dan berpangku tangan. Sebab tujuan hanya dapat dicapai dengan jerih payah dan kerja keras. Untuk mencapai sebuah tujuan hidup yang mulia lagi luhur, setidaknya dibutuhkan lima syarat diantaranya;
1. Menentukan Tujuan,
2. Berpikir Ideal tentang Tujuan,
3. Keteladanan,
4. Sabar,
5. PD (percaya diri).
Seperti yang telah dilakonkan oleh sahabat Nabi saw., Salman al-Farisi ra. Didalam perjalanannya untuk menemukan sebuah kebenaran sejati.
1- Menentukan Tujuan
Suatu hari salman kecil diutus ayahnya pergi kekebun, ditengah perjalanan ia melihat gereja milik kaum Nasrani. Ia mendengar peribadatan yang mereka lakukan, kemudaian ia masuk untuk mengetahui sacara jelas apa yang meraka lakukan. Ia terkejut begitu melihat apa yang mereka sembah. Sampai-sampai ia berpikir bahwa apa yang meraka lakukan lebih baik dari yang ia lakukan. Dia pun mengikuti kegiatan yang mereka lakukan sampai matahari terbenam. Oleh karenanya ia tidak jadi pergi kekebun.
Ketika ia mersa kagum dengan apa yang dilakukan kaum Nasrani tersebut, ia bertanya asal-muasal agama mereka. Mereka menjawab dari Syam (Syiria).
Diapun akhirnya melaporkan pengalamannya pada ayahnya. Dan terjadilah diskusi hangat antara salman dan ayahnya. Sampai kemudian ayahnya mengikat kakinya dengan rantai dan menahan dirinya didalam kamar.
Dilain waktu dia memberitahukan kepada kaum nasrani bahwa dia masuk agama mereka, dan ia meminta pada mereka jika datang tamu dari Syam supaya diberitahu sebelum meraka kembali kenegerinya. Dia berharap punya kesempatan untuk pergi bersama mereka. Dan ternyata, mereka memenuhi harapan itu, kemudian diapun menghancurkan rantai besi yang mengikat kakinya dan pergi ke Syam bersama mereka. Sesampainya di Syam dia menanyakan orang yang paling alim diantara meraka. Mereka menjawab ia adalah Uskup pemilik gereja. Kemudian dia mendatanginya dan mengatakan perihal kedatangannya. Lalu ia diterima uskub tersebut untuk berkhidmat dan melakukan sembahyang. Tidak diduga sebelumya, uskup tersebut ternyata orang jahat dari sisi pengamalan agamanya. Sebab ternyata ia suka menghimpun sedekah dari umat untuk dirinya sendiri (korupsi). Taklama kemudian tibalah saatnya ia harus meninggal dunia.
2- Berpikir ideal tentang tujuan
Kaum kristiani mengantikannya dengan uskup yang baru, menurut salman inilah uskup yang paling baik dalam pengamalan agamanya yang pernah ia kenal, uskup tersebut sangat tekun beribadah dan zuhudnya terhadap dunia sangat luar biasa, dan herannya salman menyukai uskup tersebut melebihi cintanya kepada siapapun sebelumya. Dikarenakan pribadi uskup yang mempesona. Ketika ajal akan menjemputnya, Salman bertanya kepadanya setelah engkau meninggal siapa orang alim yang harus aku ikuti.
Uskup menjawab; "Hai anakku, aku tidak mengetahui ada seseorang yang mengikuti langkahku ini selain seseorang yang ada di kota Irak. Setelah mengatakan hal tersebut ia pun meninggal.
3- Keteladanan
Setelah orang tersebut meninggal, dia segera pergi untuk menemui orang shalih yang ada di kota Irak.
Setelah bertemu dengannya, Salman memberitahuhan tentang perjalanan hidupnya. Lalu dia pun bermukim bersama orang shalih tersebut sampai waktu yang cukup lama. Dan terbukti ia adalah orang yang terbaik sebagaimana yang telah diberitakan oleh sahabatnya. Kemudian pada gilirannya ia pun meninggal. Sebelum wafat salman sempat bertanya tentang seseorang alim yang harus di ikuti setelah kepergiannya.
Uskup mengatakan agar aku pergi menemui seseorang yang ada di Nashibyan, suatu kota dekat Mawshil (irak). Salman pun segera menemui orang tersebut, dan memberitahukan tentang perjalanan hidupnya. Lalu ia pun diterima dan mukim bersamanya dalam jangka waktu yang cukup lama. Terbukti pula ia adalah orang yang paling baik yang mengikuti kedua sahabatnya. Ketika ajal akan segera menjemputnya, ia berwasiat kepada salman agar ia menemui seseorang yang ada di Amuria salah satu dairah di Roma.
Tanpa banyak pikir lagi, salman pun pergi menemui orang shalih yang telah disebutkan cirinya oleh uskup tersebut. Dan ia pun diterima disana hinga waktu yang cukup lama dan disana ia berternak sapi serta kambing sampai-sampai mempunyai banyak sapi dan kambing.
Ketika takdir Allah akan segera tiba, salman bertanya kepadanya tentang orang terbaik yang mesti ia ikuti setelahnya. Ia pun berwasiat; "Hai anakku, demi Allah, aku tidak mengetahui seseorang yang mengikuti langkah seperti yang kami ikuti ini. Tetapi akan tibs saatnya ada seorang utusan yang membawa kebenaran dan membawa misi agama Nabi Ibrahim as. Ia akan keluar dari negeri Arab, kemudian ia akan berhijrah kenegeri yang terdapat diantara dua harrah yaitu tanah hitam dipadang pasir yang diantaranya terdapat banyak pohon kurma.
Orang tersebut mempunyai ciri yang demikian jelas dan tidak samar bagi siapapun. Ia berkenan memkan hadiah, dan tidak berkenan memakan sedekah. Dan diantara kedua bahunya terdapat cap "kanabian" penutup para Nabi. Jika kamu dapat menjumpainya, maka temuilah ia dinegeri tersebut.
4- Sabar
Pada suatu hari Salman al-Farisi bertanya pada sekelompok penungang unta tentang negeri yang ia cari. Kemudian ia tahu bahwa kelompok tersebut adalah dari Jazirah Arab. Ia katakan kepada mereka: "Aku bersedia memberikan unta-unta dan kambing-kambingku kapada kalian, asal kalian mau membawaku kenegeri kalian. "Merekapun mengabulkan permintaannya, dan menemaninya sehingga sampailah dia dan kelompok tersebut di Wadil al-Qura', dekat kota madinah". Tetapi sayang mereka menganiaya Salman dan menjualnya kepada seseorang dari kaum Yahudi.
Salmanpun tinggal bersama orang yang telah membelinya sehingga tiba pada saatnya ada seseorang yang datang kepadanya. Ia adalah orang Yahudi dari bani Quraidzah, lalu membelinya dari orang yahudi tersebut dan membawanya sampai dikota Madinah.
Demi Allah, negeri tersebut adalah negeri yang dicari oleh Salman, yang telah digambarkan oleh sahabatnya. Dia bermukim disana dan dipekerjakan dikebun kurma yang ada disekitar dairah bani Quraidzah, sampai Allah mengangkat Muhammad sebagai nabi dan rasul-Nya, bahkan sampai ia berhijrah kemadinah
Pernah terjadi suatu hari, ketika aku sedang ada dibagian atas pohon kurma sedang yahudi duduk dibawah pohon tersebut, tiba-tiba ada seorang Yahudi dari keturunan pamannya yang datang menghampirinya. Lalu ia berkata "Semoga Tuhan mengutuk Bani Qayalah, Aus dan Khazraj, karena mereka selalu berkumpul disekitar seorang laki-laki di Kuba' dan mengaku sebagai Nabi. Mendengar berita tersebut salman sangat terkejut sampai ia terjatuh dari pohon kurma, kemudian menanyakan tentang berita yang dibawa Yahudi tersebut?. Tiba-tiba majikannya mengangkat tangannya lalu memukul salman dengan sangat keras. Kemudian berkata; "Ada apa dengan kamu ? Apa hubungan kamua dengan berita itu? Kembali bekerja."
5- Percaya Diri (pd)
Kemudian ia kembali bekerja. Tetapi pada sore hari ia mengumpulkan segala yang ia miliki dan melarikan diri menuju Rasulullah, kemudian ia menyedekahkan makanannya kepada Rasulullah dan para sahabat. Kemudian Rasulullah bersabda "makanlah kalian dengan menyebut nama Allah" Tetapi beliau tidak ikut makan.
Dalam hati salman berkata satu tanda telah terbukti. Kemudian dia kembali kepada majikannya, dan pada keesokan harinya ia pun datang menemui Rasulullah dengan membawa makanan, Salman menghadiahkan makanannya kepada Rasulullah. Dan beliau bersabda "Makanlah dengan menyebut nama Allah" dan beliau ikut mengulurkan tangannya.
Dalam hati salman berakata ini adalah tanda yanag kedua. Kemudian salman pergi kerumah majikannya, lalu dia diam-diam tidak pergi lagi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kemudian ia menemukan Rasulullah di Baqi'. Ketika beliau selesai mengantar jenazah bersama sejumlah sahabatnya. Dia mendekati Rasulullulah sambil mengucap salam kepadanya. Lalu Salman berbalik untuk melihat pungung beliau. Dan beliau mengetahui bahwa aku ingin mengetahui apa yang ada di punggungnya. Lalu beliau melepaskan surban dari bahunya. Dan ternyat benar di antara kedua bahunya itu terdapat tanda kenabian. Hal tersebut tepat dengan apa yang digambarkan sahabatnya yang shalih.
Tanpa berpikir panjang salman langsung mendekati dan merangkul Rasulullah lalu menangis sambil mencium kakinya, yang kemudian berbaiat masuk agama Islam.
Dari kisah sahabat Salman al-Farisi diatas adalah salah satu contoh seorang yang memiliki pribadi tahan banting yang hebat, serta ulet dan sabar didalam menghadapi tantangan hidup guna mendapatkan tujuan hidupnya (kebenaran sejati).
Dari kisah diatas pula dapat kita jadikan sumber pembelajaran sifat yang baik guna menjadikan perubahan perilaku didalam kehidupan kita, bahwa didalam mendapatkan tujuan hidup yang mulia dibutuhkan beberapa syarat. Yaitu; Menentukan Tujuan, Berpikir Ideal tentang Tujuan, Keteladanan, Sabar, PD (percaya diri).

"Pandanglah jauh kedepan
disanalah tumpuan harapan
asal teguh pendirian besar kamauan dan penuh kesiapan
apapun yang ada didepan insyâAllah akan terlewati dengan penuh
kemenangan" !!!. ( Mutiara Hikmah Mukhtarom Arsalan).

*Shantri Ma’had TeeBee Program HBQC.
Asal Tuban jatim.

No comments:

Post a Comment