Saturday, September 18, 2010

Siapakah Yang Berhak Mendapatkan Pertolongan Allah?

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ﴿ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ﴾

Dari sahabat Abu Hurairah r.hu dia berkata, ”Rasulullah saw bersabda,

”Tiga golongan yang berhak mendapatkan pertolongan Allah; orang yang berjihad di jalan Allah, budak mukatab yang mencicil pembayaran untuk kemerdekaannya dan orang yang menikah untuk menjaga kesucian dirinya.”

Kedudukan Hadis
Derajat hadis ini adalah hasan. Demikian menurut keterangan Imam Tirmidzi dalam Sunannya pada bab Maa Jaa fil Mujahid wan Nakih wal Mukatib wa Aunillahi Iyyahum. Juz XI halaman 214 hadis nomor 1579. Imam Baihaqi meriwayatkan hadis ini dalam Sunannya pada juz X halaman 318. Sementara Imam Nasa’i juga meriwayatkan hadis ini dalam Sunan beliau di juz II halaman 194.

Pemahaman Hadis
Haqqun. Artinya, Yang berhak.
Dalam hadis ini tiga orang yang berhak mendapat jaminan dari Allah swt berupa pertolongan-Nya. Sudah barangtentu suatu keuntungan yang sangat besar manakala seorang hamba dalam perlindungan dan pertolongan Allah swt. Di mana tidak akan ada satu orangpun yang bisa menghalangi kehendak-Nya manakala Dia telah menetapkan pertolongan kepada hamba yang dikehendaki-Nya.

al-Mujāhid fī sabīlillāh. Artinya, orang yang berjuang di jalan Allah.
al-Qur’an telah menempatkan jihad pada urutan yang paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain. al-Qur’an menyatakan dengan sangat jelas, agar kaum Muslim mencintai Allah dan rasul-Nya, serta jihad di jalan Allah di atas cintanya kepada yang lain. Allah swt berfirman,

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal".(Qs.at-Taubah 20-21).

Melalui ayat tersebut Allah swt memberikan jaminan bahwa orang yang beriman, berjihad dan berhijrah akan mendapatkan kenikmatan ruhaniah berupa: derajat yang tinggi dan mulia di sisi Allah, rahmat dan karunia Allah, ridla Allah yaitu disenangi Allah dan merasa senang pula dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun, dan kenikmatan yang abadi di surga.
Jihad di jalan Allah (fi sabilillah) bukan hanya berperang, tetapi setiap perbuatan berikhtiar dengan kerja keras dan mengusahakan sesuatu sekuat tenaga dan maksimal menghadapi berbagai macam kesulitan, keletihan, dan kesukaran dalam melaksanakan ibadah di jalan Allah juga jihad. Membangun masjid semata mengharap ridlanya, membuatt sumur agar bisa dimanfaatkan kalayak umum, memberantas buta huruf, amar makruf nahi munkar dan segala perbuatan yang mengandung maslahat. Hal tersebut juga jihad.
Jadi jihat tidak melulu harus berperang. Sangat ironis jika jihad di jalan Allah swt hanya dimaknai dengan berperang. Maka pelaku bom bunuh diri yang mengklaim dirinya melakukan aksi bom bunuh diri, guna berjihad di jalan-Nya menunjukkan betapa dangkal pemahaman orang tersebut terhadap makna jihad yang sesungguhnya.

Walmukātabuladzī yurīdul adā’. Artinya, budak mukatab yang mencicil pembayaran untuk kemerdekaannya.
Budak mukatab adalah budak yang telah dijanjikan oleh tuannya akan dimerdekakan bila telah melunasi harga dirinya yang telah ditetapkan oleh sang majikan. Niat mulia sang budak untuk menjadi merdeka itulah yang akan mendatangkan pertolangan Allah.
Inilah pembelajaran bagi kita bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya yang ingin menjadi lebih baik menderita. Keinginan kita untuk menjadi baik pasti akan disambut oleh ”tangan” terbuka oleh Allah swt.

Wannākihuladzī yurīdul afāf. Artinya, orang yang menikah untuk menjaga kesucian dirinya.
Dengan menikah seseorang akan memiliki jiwa yang lebih santun, tenang, dan damai, sehingga gejolak-gejolak liar akan pergi darinya. Hal ini sebgaimana difirmankan oleh Allah swt,

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(Qs.ar-Rum [30]: 21)

Selain itu pernikahan juga bisa menajdi wadah seseorang menyalurkan rasa cintanya dan menumbuh kembangkannya, memberikan kepastian nasab dan memelihara kelestariannya, memelihara martabat seseorang dan pernikahan mencegah kerusakan moral pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Dengan niat yang mulia tersebut. Yakni keinginan seseorang untuk menikah demi menjaga kesucian dirinya di hadapan Allah swt. Maka dengan rahmat Allah yang sangat luas orang yang seperti ini mendapat jaminan pertolongan dari Allah.

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
1. Pahamilah makna jihad dengan baik dan benar. Kemudian menindak-lanjuti dengan perilaku.
2. Yakinlah bahwa Allah akan selalu menolong kita manakala kita selalu menjalani kehidupan sesuai dengan jalan yang diridlai-Nya.
3. Jika Anda sudah yakin mampu untuk menikah, maka segeralah.

Oase Pencerahan
Sungguh seorang hamba akan mendapat apa yang ia inginkan manakala Allah swt menolongnya. Sebab tidak akan ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya. siapa pun itu. Maka beruntunglah orang yang sungguh-sungguh di dalam berjuang membela agama-Nya. Sebab telah ada jaminan bahwa dirinya akan mendapat pertolongan dari Allah.
Maka yang terpenting setelah kita mengetahui hadis ini. Ada a good Character learnig untuk memotivasi kita bahwa keinginan kuat untuk mendekat kepada Allah swt. Akan melahirkan suatu kekuatan dahsyat. Yang mana kekuatan dahsyat itu berupa pertolongan Allah swt.
Bagi para pemuda, jika memang telah merasa mampu untuk menikah. Segeralah untuk menikah jangan ditunda lagi. Jangan mencari berbagai alasan untuk menunda nikah. Seperti belum punya pekerjaan, cari yang lebih cantik lagi dan berbagai alasan laiinya. Ingat dalam al-qur’an Allah dengan tegas memberitakan bahwa jika seseorang ingin menikah dalam keadaan miskin maka Allah pasti akan membuatnya kaya. Tapi ingat niat, cara dan dampaknya harus baik dan benar. Dan ini dipertegas lagi dengan hadis ini.
Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Allah swt. Di mana pun dan kapan pun. Hidup yang selalu dalam perlindungan dan pertolongannya itulah kehidupan yang SSB. Insya Allah.

No comments:

Post a Comment