Saturday, September 18, 2010

Kecerdasan Mimpi

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خَبَّابٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
﴿إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّهَا مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا وَلَا يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ﴾

Dari sahabat Abdillah bin Khubbab dari Abi Sa’id al-Khudri, bahwasannya ia mendengar Rasulullah saw bersabda,

"Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang disukai, sesungguhnya mimpi itu datangnya dari Allah, maka hendaklah ia memuji Allah dan menceritakannya kepada orang lain. Apabila bermimpi yang tidak disukai, hal itu datangnya dari setan, maka hendaklah meminta perlindungan Allah, dan jangan sekali-kali menceritakannya kepada orang lain, niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya.”

Kedudukan Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya, pada bab Idza Raa Ma Yakrahu Fala Yukhbir Biha Juz XXI halaman 430 hadis nomor 6523. Imam Tirmidzi dalam sunannya pada bab Ma Yaqulu Idza Raa Ru’ya Yakrahuha Juz XI halaman 351 hadis nomor 3375. Imam Ahmad juga meriwayatkan hadis ini dalam Musnadnya pada bab Musnad Abi Sa’id al-Khudri r.hu, Juz XXII halaman 177 hadis nomor 10632.

Pemahaman Hadis
Raā. Artinya, bermimpi.
Mimpi adalah gambaran-gambaran yang dialami seseorang di saat dia tertidur. Mimpi bersifat irasional karena di luar kendali kesadaran kita. Beda dengan meraga sukma di mana kesadaran masih mengontrol perjalanan sukma keluar dari tubuh dan berkelana sesuai dengan yang dikehendaki, di dalam mimpi kita tidak mengontrol gerakan mental apapun. Jadi kita hanya menerima dengan pasif apa yang nanti kita alami saat tidur.
Mimpi dikirim kepada kita dari alam gaib. Mimpi adalah suara-suara dari alam bawah sadar kita. Kadang ia memberikan petunjuk atau peringatan yang perlu ditafsirkan/ditakwilkan secara benar, namun kadang mimpi hanya gangguan batin dan jiwa yang harus dilepaskan dalam mekanisme hidup agar tetap normal dan tenang. Mimpi juga merupakan kenangan indah atau sedih yang sudah lama terpendam.
Karena dikirim dari alam ghaib masalahnya sekarang adalah dari siapa mimpi itu dikirim? Langsung dari Allah atau dari syetan. Nah dalam hadis ini Rasulullah saw memberikan ciri-ciri mimpi yang berasal dari Allah atau dari syetan.

Yuhibbuhā. Artinya, mimpi yang disukai (baik).
Inilah mimpi yang berasal dari Allah. Yaitu apabila seseorang melihat dalam mimpinya sesuatu yang ia sukai Rasulullah saw memberikan pembelajaran bagi kita semua yakni ketika bermimpi di mana mimpi itu kita sukai. Supaya mengikutinya dengan memuji kepada Allah swt. Dan menceritakannya. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw dalam hadis lain,

”Mimpi yang bagus berasal dari Allah swt, jika di antara kalian bermimpi sesuatu yang bagus (disukai), jangan sekali-kali menceritakan kepada yang lain, kecuali pada orang yang engkau sukai (dipercaya). Jika di antara kalian bermimpi sesuatu yang tidak engkau sukai, maka mohonlah pertolongan Allah dari kejelekan mimpi itu, dan juga dari kejelekan syetan, dan meludahlah tiga kali (ke kiri), selanjutnya tidak diceritakan kepada siapapun perihal mimpi itu. Niscaya mimpi itu tidak akan berpenggaruh.” (Hr.Bukhari)

Yakrahu. Artinya, mimpi yang tidak disukai (buruk).
Yaitu apabila seseorang melihat dalam mimpinya sesuatu yang ia benci. Mimpi ini datangnya dari syaithan yakni dengan menampakkan hal-hal yang jelek, yang dengannya seseorang manusia dapat terkejut, sedih dam bisa jadi hingga membuatnya sakit, karena syaithan adalah musuh manusia, mereka menyukai apa yang dibenci oleh manusia.Sebaliknya jika kita bermimpi. Allah swt berifirman, (QS.Mujadilah 10).
Untuk itu apabila Anda mengalami mimpi buruk hendaknya segera meminta perlindungan kepada Allah swt. Dari kejahatan-kejahatan syetan dan keburukan-keburukan yang Anda lihat dalam mimpi. Dan jangan sampai mimpi buruk yang Anda alami itu diceritakan kepada orang lain. Sebab hal itu tidak akan membahayakan Anda. Sebagaimana telah disampaikan oleh Nabi saw dalam hadis di atas.
Namun disayangkan yang terjadi sekarang, sebagian orang apabila dia melihat hal-hal yang buruk dalam mimpinya justru berusaha untuk mencari tahu ta’wil dari mimpi tersebut baik dengan mencarinya di dalam buku-buku atau dengan menanyakan langsung kepada orang lain tanpa menyadari bahwa dengan mengungkapkan mimpi buruknya kepada orang lain bisa jadi hal tersebut bisa menjadi suatu kenyataan, jika Allah menghendaki.

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
1. Berwudhulah sebelum tidur.
2. Gunakan waktu sebelum tidur untuk membaca kalimat-kalimat thayyibah, semisal tilawah qur’an dll.
3. Membaca doa sebelum tidur sebgaimana telah diajarkan Rasulullah saw.
4. Tidurlah dengan posisi sebagaimana telah diteladankan Nabi saw.
5. Jika teranugerahi sebuah mimpi baik itu berupa mimpi yang baik atau yang buruk lakukanlah perintah Nabi saw seperti dalam hadis di atas.


Oase Pencerahan
Mimpi adalah anugerah dari Allah swt. Dalam sejarah risalah kenabian, mimpi adalah pesan-pesan Ilahi yang ditujukan untuk merubah peradaban. Pesan ini dikirim kepada pribadi yang siap untuk menerima pesan itu dan menafsirkan pesan itu secara benar. Pribadi para nabi sepanjang masa, kita tahu, adalah pribadi-pribadi yang siap untuk berjuang membela keyakinan dengan teguh dan gigih. Kalau dia sudah percaya bahwa pesan itu langsung dari Ilahi, maka dia tidak ragu-ragu untuk melangkah.
Mimpi Nabi Ibrahim as tentang perintah untuk mengorbankan anaknya, kepatuhannya kepada kehendak Allah swt dan kemauannya untuk menyerah kepada keimanan mutlak pada Sang Pencipta menjadikannya sebagai muslim sejati pertama dan juga bapak para nabi. Tafsiran yang benar tentang mimpi raja Mesir oleh Nabi Yusuf as menyelamatkan bangsa Mesir dan Bani Israil dari kelaparan dan kematian. Mimpi Nabi Muhammad saw menandai diawalinya penurunan wahyu al-qur’an. Pengetahuan dan pemahaman tentang mimpi memang merupakan kebutuhan setiap orang yang berkeinginan untuk mendapatkan petunjuk langsung dari-Nya. Fakta ini telah lama diketahui oleh para nabi dan para wali dan juga orang-orang waskita sepanjang masa. Namun demikian, tidak semua mimpi bisa ditafsirkan secara gampang.
Pesan-pesan melalui Mimpi tidak jarang justru kita temukan sumbernya adalah setan sehingga menyesatkan. Bisa jadi juga mimpi merupakan ‘bunga tidur’ karena bersumber dari masalah-masalah fisik dan psikologis emosional. Oleh karena itu dibutuhkan satu kunci yang benar agar kotak pandora misteri mimpi bisa dibuka dan dibaca secara benar.
Yang jelas mana kita telaah lebih jauh tentang hakekat mimpi. Maka jelas semua berasal dari Allah. Sebab bukankah Iblis itu sesungguhnya juga ciptaan-Nya? Tidak hanya kebaikan, bukankah keburukan dan kejahatan itu juga sumbernya dari-Nya? Bukankah surga dan neraka itu juga ciptaan-Nya?
Maka mimpi buruk yang kita alami. Jika kita sikapi secara positif sebenarnya merupakan teguran dari Allah swt kepada kita. Karena kita semakin jauh dengan Allah. Maka Allah pun membeiarkan setan menggaggu kita. sebab sangat mustahil bila seorang hamba itu dekat dengan Rabb-Nya setan dapat mengganggunya.
Mimpi buruk tersebut merupakan permainan setan terhadap manusia agar manusia merasa sedih dan berprasangka buruk kepada Allah swt. Barangsiapa melihat mimpi yang tidak ia sukai maka hendaklah ia melaksanakan apa yang tercantum dalam sunnah untuk mengusir was-was dan menolak tipu daya syaitan. Yaitu: a) Melaksanakan shalat. b) Memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimpi dan kejahatan syaitan. c) Meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali. d). Merubah posisi tidur dari posisi semula. e) Jangan ia ceritakan mimpi buruk tersebut kepada siapa pun.
Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata dalam kitabnya Zaadul Maa'ad (II/457), "Perintahkan agar ia melaksanakan lima hal: 1) Meludah ke sebelah kiri. 2) Memohon perlindungan kepada Alloh dari gangguan syaitan. 3) Jangan ia ceritkan kepada siapapun. 4). Merubah posisi tidurnya. 5). Bangkit berdiri melaknsakan shalat. Barangsiapa melakukan lima hal itu maka mimpi buruk itu tidak akan memudharatkannya sedikitpun, bahkan dapat menolak kejelekan mimpi tersebut.

No comments:

Post a Comment